Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Swedia dan Finlandia, Turki Juga Ikutan Ketiban Pulung!

Gegara Swedia dan Finlandia, Turki Juga Ikutan Ketiban Pulung! Kredit Foto: Reuters/Ints Kalnins
Warta Ekonomi, Washington -

Kongres Amerika Serikat tidak dapat mendukung penjualan jet tempur F-16 senilai 20 miliar dolar AS ke Turki. Sekelompok senator pada Kamis (1/2/2023) mengatakan setidaknya sampai Ankara meratifikasi keanggotaan Swedia dan Finlandia di NATO.

Dalam sepucuk surat kepada Presiden AS Joe Biden, 29 senator dari Partai Demokrat dan Republik mengatakan kedua negara Nordik melakukan "upaya penuh dan itikad baik" untuk memenuhi persyaratan keanggotaan NATO yang diminta Turki, meskipun Ankara mengatakan Swedia perlu berbuat lebih banyak.

Baca Juga: Soal Jet Tempur F-16 yang Diincar Ukraina, Polandia: Keputusan di Tangan NATO

“Setelah protokol aksesi NATO diratifikasi oleh Turkiye, Kongres dapat mempertimbangkan penjualan jet tempur F-16. Kegagalan untuk melakukannya, bagaimanapun, akan mempertanyakan penjualan yang tertunda ini,” tulis para senator, dilansir Reuters.

Ini adalah pertama kalinya Kongres secara eksplisit dan langsung menghubungkan penjualan F-16 ke Turki dengan tawaran aksesi NATO dari dua negara Nordik.

Pemerintahan Biden telah berulang kali mengatakan mendukung penjualan dan menolak untuk menghubungkan kedua masalah tersebut, meskipun mengakui bahwa ratifikasi aksesi NATO Swedia dan Finlandia akan memfasilitasi proses penjualan di Kongres.

Turki mengatakan pihaknya dapat menyetujui aplikasi keanggotaan NATO Finlandia sebelum Swedia, tetapi presiden dan menteri luar negeri Finlandia sama-sama menolak gagasan ini, dengan alasan bahwa keamanan kedua negara Nordik saling bergantung.

Swedia dan Finlandia mendaftar tahun lalu untuk bergabung dengan pakta pertahanan trans-Atlantik setelah Rusia menginvasi Ukraina, tetapi menghadapi keberatan tak terduga dari Turki dan sejak itu berusaha untuk mendapatkan dukungannya.

Ankara ingin Helsinki dan Stockholm khususnya mengambil tindakan lebih keras terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai kelompok teror oleh Turki dan Uni Eropa, dan kelompok lain yang disalahkan atas upaya kudeta tahun 2016.

Ketiga negara mencapai kesepakatan tentang langkah maju di Madrid Juni lalu, tetapi Ankara menangguhkan pembicaraan bulan lalu menyusul protes di Stockholm di mana seorang politisi sayap kanan Denmark membakar salinan kitab suci umat Islam, Al-Qur'an.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: