Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surya Paloh Bukan ‘Orang Baru’ Bagi Golkar, Dinilai Wajar Jika ‘Berkunjung’ Meski Sudah Dapat Dukungan Dari Demokrat dan PKS

Surya Paloh Bukan ‘Orang Baru’ Bagi Golkar, Dinilai Wajar Jika ‘Berkunjung’ Meski Sudah Dapat Dukungan Dari Demokrat dan PKS Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti BRIN, Wasisto Raharjo Jati menilai wajar jika Partai NasDem merasa lebih nyaman dan memprioritaskan Partai Golkar.

Terlebih, kata dia Ketua Umum Nasdem Surya Paloh adalah mantan kader Golkar sebelum akhirnya memiliki partainya sendiri.

“Saya pikir kenyamanan ini dibentuk karena kesamaan platform Partai dimana NasDem adalah partai pecahan dari Golkar. Sehingga komunikasi antar keduanya sudah berjalan sebelumnya,” ujar Wasisto, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/2).

Wasisto menilai, bisa saja nanti pada akhirnya antara NasDem dan Golkar berada dalam satu koalisi di Pemilu 2024. Menurut dia, memilih cawapres Anies Baswedan bukan hal yang mudah untuk Koalisi Perubahan.

Baca Juga: Balik ke Pangkuan Jokowi Soal Capres dan Tinggalkan Anies Baswedan, Surya Paloh Cs Bakal Rugi Besar: Kiri-Kanan Nggak Dapat Apa-apa!

“Saya pikir itu bisa ya dan tidak. Di satu sisi, PKS dan Demokrat sudah komitmen mengusung AB sebagaimana yang diharapkan oleh NasDem. Di  sisi lain, prasyarat cawapres ini yang mungkin belum saatnya dibicarakan,” tegas Wasisto.

Wasis menambahkan, NasDem lebih terlihat memiliki kedekatan secara histori dengan Golkar. Ketimbang dengan Demokrat dan PKS. 

Sehingga, kata dia, semua kemungkinan bisa terjadi jelang pendaftaran capres-cawapres. Termasuk berubahnya haluan partai-partai.

“Kalau dilihat dari histori terutama dalam hampir 10 tahun berkoalisi di Pemerintahan Jokowi. NasDem lebih banyak berinteraksi dengan Golkar sebagai mitra sesama koalisi,” ujar dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: