Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasto Kristiyanto Sebut PDIP Tak Cocok Berkoalisi dengan Partai yang Hobi Impor Pangan, Sindir Nasdem?

Hasto Kristiyanto Sebut PDIP Tak Cocok Berkoalisi dengan Partai yang Hobi Impor Pangan, Sindir Nasdem? Hasto Kristiyanto | Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak cocok berkoalisi dengan partai yang  gemar melakukan impor pangan.

Hasto juga mengatakan bahwa PDIP tengah menunggu momentum terkait dengan kerja sama antar partai untuk Pemilu 2024. 

"Kalau PDI kan dalam fakta-fakta empirisnya selalu bekerja sama dengan partai lain. Karena spirit gotong royong sebagai saripati dari Pancasila itu. Tetapi dalam kerja sama ini melihat momentum, ada kesesuaian ideologi, kesesuaian platform, kesesuaian desain terhadap masa depan, cara pandang terhadap masa depan," ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).

"Kalau terhadap partai yang sukanya impor, nah ini nggak cocok buat PDI Perjuangan," tuturnya.

Baca Juga: Soroti Pernyataan PDIP Soal 'Kode' Surya Paloh, Elite NasDem: Salah Alamat Hasto Itu!

Hasto menyebutkan bahwa PDIP tidak merasa takut ketinggalan partai-partai lain untuk membentuk sebuah koalisi. Hasto memandang bahwa hal yang sangat wajar apabila saat ini partai saling membentuk koalisi.

Lebih lanjut, Hasto menyebut bahwa PDI Perjuangan ingin bekerja sama dengan partai yang memiliki kesamaan visi misi. Ia menyebut bahwa saat ini PDIP tengah fokus untuk memperluas pemilih.

Sindiran Hasto ini mengerucut pada dugaan menteri dari Partai NasDem. Kendati begitu, Partai NasDem tidak merasa tersindir dengan pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tersebut.

Baca Juga: Sebut-sebut Nasdem hingga Gerinda, PDIP Beri Kriteria Koalisi di Pemilu: Kita Cenderung...

Melansir dari berbagai sumber, Wasekjen NasDem, Hermawi Taslim menyebutkan bahwa kebijakan impor pangan bukan keputusan menteri. Ia menyebut bahwa impor sendiri merupakan keputusan bersama dari sejumlah kementerian dan lembaga negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: