Belakangan ini beredar sebuah video bayi yang diberi kopi oleh sang ibu menjadi viral di jagat media sosial Tanah Air. Dalam video itu, sang ibu menyeduh minuman kopi instan dan menyuapkannya kepada bayinya yang berumur tujuh bulan menggunakan sendok.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK, Agus Suprapto, mengungkap bahaya dari bayi yang mengonsumsi kopi, di antaranya mengalami kesusahan tidur yang akan mengganggu pertumbuhan karena saat tidur tubuh menghasilkan hormon pertumbuhan.
Baca Juga: PJ Gubernur Heru Ajak RW Bersinergi Turunkan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
"Dari sisi ilmu kedokteran ini, asupan kopi dapat mengganggu penyerapan kalsium, bayi juga bisa menjadi gelisah, rewel, insomnia, dan nafsu makannya semakin menurun sehingga menghambat hormon pertumbuhannya," kata Agus dalam keterangannya, Minggu (5/2/2023).
Sementara itu, sang ibu yang viral beralasan pemberian kopi instan itu karena ia menganggap kopi juga mengandung susu. Padahal, sistem dan enzim pencernaan pada bayi belum terbentuk sempurna seperti orang dewasa.
Artinya, sistem pencernaan bayi belum mendukung untuk mencerna kopi yang mengandung kafein. Zat stimulan seperti kafein juga membuat jantung berdetak lebih cepat sehingga meningkatkan denyut jantung pada bayi.
Ditekankan Agus, hal tersebut mengingat organ tubuh pada bayi seperti jantung, ginjal, dan hati yang belum matang.
Baca Juga: Ada 61.000 Orang Calon Jemaah Haji Lansia, Kemenko PMK Pastikan Sarana dan Prasarananya!
Agus juga mengimbau kepada para ibu untuk tidak mudah terpengaruh dengan 'hoaks' yang beredar saat ini, seperti pemberian kopi kepada bayi di bawah umur dua tahun. Karena itu, lebih baik memberikan asupan minuman untuk bayi berupa susu dan air dalam jumlah yang sesuai.
"Untuk ibu-ibu juga perlu berhati-hati dalam menerima informasi yang ada di sosial media, bayinya jangan diberikan kopi bahaya sekali itu, masih banyak makanan dan minuman tambahan lain untuk balita yang lebih bermanfaat," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Advertisement