Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuatkan Kolaborasi, Kementerian ESDM Makin Pede Menggapai Mimpi Nol Emisi Karbon di Indonesia

Kuatkan Kolaborasi, Kementerian ESDM Makin Pede Menggapai Mimpi Nol Emisi Karbon di Indonesia Kementerian ESDM | Kredit Foto: Dok. Panpel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Sementara itu, pemerintah juga menargetkan produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar standar kubik kaki per hari (BSCFD) pada 2030. Untuk mengatasi kedua tantangan tersebut, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture Storage (CCS) diyakini menjadi salah satu solusi untuk mencapainya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM, Mirza Mahendra, dalam acara Lunch and Talk Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) di Kantor Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Jakarta, Kamis (2/2).

Baca Juga: Harga Pertalite Belum Turun, Begini Jawaban Kementerian ESDM

Acara bertajuk “Potensi CCS sebagai Teknologi untuk Offset Emisi di Indonesia” ini dihadiri oleh Vice President, Low Carbon Solutions Technology Portfolio, ExxonMobil Technology and Engineering Company, Prasanna V. Joshi sebagai pembicara, Kepala Lemigas Ariana Soemanto, Dadan Damayandri dari Lemigas, perwakilan dari Indonesia Petroleum Association (IPA) serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

Untuk mendukung pengembangan CCS, Kementerian ESDM telah membuat rancangan Peraturan Menteri terkait Penyelenggaraan CCS pada Kegiatan Usaha Hulu Migas. Kini, rancangan tersebut telah melalui tahap harmonisasi antar kementerian.

“Rancangan ini adalah bentuk kesamaan visi kami bersama stakeholders. Sebuah kolaborasi yang baik antara government dengan stakeholder seperti IPA, IATMI, perusahaan-perusahaan migas, serta institusi perguruan tinggi.  Peraturan ini merupakan embrio awal kita memasuki babak baru yaitu CCS,” ungkap Mirza.

“Dalam Roadmap Net Zero Emission Indonesia di sektor energi yang disebutkan pada Special Report International Energy Agency (IEA), aplikasi CCS dimulai setelah tahun 2025 dengan jumlah CO2 yang ditangkap diperkirakan 6 juta ton per tahun pada 2030, kemudian mencapai sekitar 190 juta ton CO2 per tahun pada 2060,” kata Mirza.

Baca Juga: Ungkit Indosurya hingga Asabri, Kinerja OJK Disoroti Jokowi: Rakyat Itu Cuma Minta Satu...

Menurutnya, saat ini terdapat 16 proyek CCS/CCUS di Indonesia dalam tahap studi dan persiapan, sebagian besar ditargetkan beroperasi sebelum 2030.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: