Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujukan Mimpi Menjadi Poros Maritim Dunia, Wapres Ma'ruf Amin: Laut, Pondasi Ekonomi Indonesia

Wujukan Mimpi Menjadi Poros Maritim Dunia, Wapres Ma'ruf Amin: Laut, Pondasi Ekonomi Indonesia Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Surabaya -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia bertekad menjadi poros maritim dunia, yang menjadi basis bagi visi Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, visi poros maritim dunia merupakan suatu visi geopolitik sebagai penegasan pelaksanaan tujuan nasional, sekaligus momentum dalam menerapkan strategi pembangunan nasional yang berbasis kemaritiman.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Perlu Peradaban Baru di Era Globalisasi

"Dalam 20 tahun ke depan, kita ingin mewujudkan perubahan cara pandang menuju cara pandang maritim," kata Wapres saat memberikan kuliah umum di Taruna Akademik Angkatan Laut (AAL), Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023).

Wapres menyatakan, Salah satu penelitian menyebut kawasan Asia akan menghasilkan 50% dari total GDP dunia, serta 40% konsumsi global pada 2040.

Transformasi besar dunia antara lain ditandai oleh kebangkitan negara-negara Asia. Pusat gravitasi geo-ekonomi dan geo-politik dunia sedang bergeser dari Poros Atlantik ke Poros Asia-Pasifik.

Dalam konteks ini, laut menjadi salah satu faktor penentu bagi masa depan Indonesia. Jalur laut Indonesia yang menghubungkan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, vital bagi lalu lintas perdagangan dunia.

Baca Juga: Hilirisasi Jadi Kunci Dobrak Ekonomi, Dukungan OJK Dinantikan Jokowi: Ini Akan Terus Kita Kejar

"Visi dan tekad Indonesia menjadi poros maritim dunia merupakan sebuah keniscayaan, dan mesti kita wujudkan dalam bingkai kerja sama regional dan internasional demi kemakmuran bersama," ujar Wapres.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: