Cara Menghadapi Resesi dan Inflasi di Bisnis Kuliner, Simak 16 Hal Ini!
Sebagai pebisnis kuliner, kabar resesi dan inflasi sangat tidak mengenakan. Namun, jangan panik tetapi tetap harus waspada agar kita bisa menemukan solusinya. Jadi, tantangan ini justru harus dijadikan peluang, jangan ketakutan kelamaan.
Bersama Rex Marindo dari Foodizz, berikut yang harus dipersiapkan!
1. Product Strategy
Salah satu dampak resesi adalah kenaikan harga bahan baku yang dapat berdampak pada harga pokok penjualan dan profit yang akan mengecil. Jika margin bisnis sudah tipis, tentu saja berbahaya dan bisa boncos.
Baca Juga: Cara Menentukan Harga Produk Baru yang Lebih Murah untuk Bisnis Kuliner
Jadi, solusinya adalah dengan membuat product strategy, product development atau product engineering sehingga bisa menjaga HPP dan menu-menu baru yang membuat perusahaan malah semakin profit.
2. Cashflow Management
Sejatinya, tak perlu menunggu resesi ataupun inflasi untuk menjadikan cashflow management sebagai kunci penting bagi bisnis. Cashflow management harus dikelola sedemikian rupa agar perusahaan tidak kehabisan uang tunai.
3. Cost Review and Saving
Percentage gross margin harus dilihat agar bagus. Kita juga harus mengecek percentage operating income agar bisa bertahan atau bahkan berkurang agar profit naik. Kemudian, cek juga percentage contribution margin agar bisa lebih rendah tetapi efektivitasnya tetap lebih tinggi. Back office juga harus dibuat efisien agar net profit bisa terjaga.
Duduk bersama semua tim, tentukan dana-dana yang harus dikurangi, dipertahankan atau bahkan ditambah.
4. Open New Market
Membuka pasar baru bisa menjadi strategi untuk membuat perusahaan bisa bertahan dan bertumbuh. Misalnya, kita terbiasa menunggu pelanggan datang untuk nongkrong, coba jamah online delivery, catering, order corporate dan lain sebagainya.
5. Multi Channel Sales
Jika biasanya jualannya hanya lewat toko, hari ini harus mulai bisa jualan lewat WhatsApp, Social Media lainnya seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Buat pasar untuk catering dan order box.
6. Pricing Strategy
Pasar menengah ke bawah yang sensitif terhadap harga harus memiliki strategi seperti menu paket, mengurangi porsi atau menciptakan produk yang terjangkau.
Namun harus hati-hati jika sudah menciptakan produk dengan harga yang premium, jika tiba-tiba menjatuhkan harga bisa-bisa dicap menjual barang murahan. Jadi pakai strategi ya!
7. Database Optimization and Repeat Buying
Selalu simpan database konsumen. Ini karena yang sudah membeli harusnya membeli kembali. Jangan sampai memiliki data tetapi tidak digunakan dengan maksimal.
8. Agile and Innovative
Perusahaan harus menjadikan inovasi sebagai DNA. Caranya mudah, cukup membuat meeting tentang inovasi paling tidak seminggu sekali, bahas tentang inovasi, bukan bahas permasalahan bisnis.
9. Collaboration Over Competition
Strategi kolaborasi jadi kunci penting saat ini. Ini karena kolaborasi dapat menekan biaya tetapi meningkatkan eksposur dan traffic ke brand. Kolaborasi juga menciptakan banyak peluang untuk bisa membangun bisnis agar lebih dikenal, lebih cepat dan lebih menguntungkan.
Kolaborasi bisa bersama influencer, KOL, komunitas lokal, dan brand lain. Bahkan, pesaing bisa menjadi kolaborator yang luar biasa.
10. Marketing and Sales Activity
Pemasaran dan aktivitas penjualan harus tetap agresif. Caranya bisa dengan kolaborasi, membuat program yang unik, membuat 'WOW faktor' baru, membuat cerita yang bisa dibicarakan dan lain sebagainya. Divisi ini jangan malah dipotong, melainkan harus diberdayakan lebih agresif.
11. Keep update and be Fast
Terus up-todate dan memantau tren. Kita harus tahu apa yang lagi tren dan viral sehingga bisa cepat bergerak, mengambil keputusan dan bisnis terus berkembang. Kita harus memiliki tim yang senang membaca, senang menonton, bahkan senang bermain sosial media terkait bisnis kuliner.
12. Technology Adoption
Teknologi akan sangat membantu di tengah resesi dan inflasi, seperti supply chain management system. Jadi, apapun teknologinya, pelajari sekarang bagaimana memanfaatkannya untuk meningkatkan dan mempertahankan profit.
13. Business Consolidation
Jika memungkinkan, akuisisi bisnis lain untuk memperkuat bisnis sendiri. Bisa juga dengan bergabung bersama bisnis lain agar bisa menekan biaya dari hasil penggabungan tersebut.
14. Bring Happiness and Positiveness
Jangan membuat ketakutan akan resesi dan inflasi menular hingga mengganggu bisnis. Justru, kita harus optimis agar karyawan juga semangat dalam bekerja. Sehingga, persiapan terburuk yang sudah kita siapkan bisa menjadi senjata untuk 'menyerang'.
15. Investment Portfolio
Jangan taruh telur di satu keranjang, karena kalau jatuh akan pecah semua. Jadi, jika ingin berinvestasi, lakukan diversifikasi produk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement