Karena Rakyat Suriah Butuh Pertolongan, Uni Eropa: Kami Kontak Bashar al-Assad
Uni Eropa meminta negara-negara anggota untuk "menanggapi dengan baik" permohonan resmi dari pemerintah Suriah, menyusul gempa bumi yang menewaskan lebih dari 11.000 orang di seluruh Suriah dan Turki.
Damaskus membuat permohonan resmi ke Uni Eropa untuk bantuan pada Rabu (8/2/2023).
Baca Juga: China Enggak Nanggung-nanggung Kasih Bantuan Kemanusiaan buat Suriah, Segini Angkanya!
“Sebelumnya hari ini, pagi ini, kami telah menerima permintaan bantuan dari pemerintah Suriah melalui mekanisme perlindungan sipil,” kata Janez Lenarcic, Komisaris Eropa untuk manajemen krisis, kepada wartawan, dilansir Middle East Eye.
Uni Eropa dengan cepat mengirim tim penyelamat ke Turki setelah gempa besar melanda negara itu pada Senin (6/2/2023), dekat perbatasan dengan Suriah.
Tapi awalnya hanya menawarkan bantuan minimal ke Suriah melalui program kemanusiaan yang ada karena sanksi Uni Eropa yang diberlakukan sejak 2011 pada pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Sanksi itu sebagai tanggapan atas penumpasan brutal terhadap pengunjuk rasa, yang berubah menjadi perang saudara.
AS telah mengesampingkan bekerja dengan Suriah dan belum mengindikasikan perubahan dalam kebijakan sanksinya.
Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, mengatakan dalam pengarahan pada hari Senin bahwa Washington mengirim bantuan ke Suriah melalui "proses yang berbeda" daripada ke Turki, sekutu NATO.
"Di Turki kami memiliki mitra di pemerintahan; di Suriah, kami memiliki mitra dalam bentuk LSM di lapangan yang memberikan dukungan kemanusiaan," katanya.
Komentar dari pejabat senior UE pada Rabu (8/2/2023), menunjukkan potensi perubahan substansial dalam kesepakatan blok dengan Damaskus seiring dengan meningkatnya skala bencana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement