Karena Rakyat Suriah Butuh Pertolongan, Uni Eropa: Kami Kontak Bashar al-Assad
'Tidak ada yang tertinggal'
"Kami sekarang berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan nyawa bersama. Segera kami akan memberikan bantuan, bersama-sama. Turkiye dan Suriah dapat mengandalkan UE," tulis Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, di Twitter.
"Tidak seorang pun boleh dibiarkan sendirian ketika tragedi seperti ini menimpa orang-orang," kata von der Leyen dalam sebuah pernyataan.
Uni Eropa berencana untuk menjadi tuan rumah konferensi donor pada bulan Maret untuk memobilisasi bantuan internasional untuk Suriah dan Turki, kata von der Leyen pada hari Rabu.
Acara tersebut akan bertujuan untuk mengoordinasikan tanggapan internasional terhadap bencana tersebut dan "akan terbuka untuk Negara Anggota UE, negara tetangga, anggota PBB, dan pemberi pinjaman internasional, kata blok tersebut.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan negaranya sedang berupaya membuka dua gerbang perbatasan lagi ke Suriah untuk memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan ke tetangganya yang dilanda gempa.
Cavusoglu mengatakan kerusakan di sisi jalan Suriah menuju gerbang perbatasan Cilvegozu, yang hanya dibuka untuk bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari otorisasi Dewan Keamanan PBB, menyebabkan kesulitan dalam menanggapi bencana tersebut.
Gempa tersebut melanda benteng terakhir Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, tetapi juga daerah yang dikuasai pemerintah seperti Aleppo.
Pada hari Rabu, koordinator residen Suriah PBB, El-Mostafa Benlamlih, mengatakan kerusakan di wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah "sangat besar".
“Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak yang berkepentingan untuk memfasilitasi akses, baik ke barat laut Suriah atau ke seluruh Suriah, karena di sana juga mereka menderita,” katanya.
Beberapa organisasi, termasuk Bulan Sabit Merah Arab Suriah yang berbasis di Damaskus, menyerukan agar sanksi dicabut terhadap pemerintah Suriah untuk memfasilitasi bantuan dengan lebih baik.
Amany Qaddour, dari Syria Relief and Development, mengatakan kepada Middle East Eye pada hari Selasa bahwa masyarakat internasional "sangat fleksibel" dalam hal proses yang berkaitan dengan sanksi, untuk memastikan bantuan dikirimkan, tetapi mengatakan kerusakan akibat gempa telah terjadi. menambahkan komplikasi logistik baru.
Qaddour juga mengatakan bahwa pekerja bantuannya yang berbasis di Turki selatan telah "dilumpuhkan" oleh gempa tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement