- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Penjualan Tumbuh, Laba Bersih Unilever Indonesia Justru Turun Jadi Rp5,4 Triliun Sepanjang Tahun 2022
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 4,2% menjadi Rp41,2 triliun sepanjang tahun 2022. Kendati begitu, laba bersih Unilever Indonesia terpangkas 6,8% menjadi Rp5,4 triliun per Desember 2022.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti, mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 lalu, Unilever Indonesia menyiapkan landasan yang lebih kuat untuk membangkitkan bisnis setelah melewati tahun yang berat pada 2021 lalu. Oleh karena itu, Ira yakin bahwa pencapaian tahun 2022 menjadi awal yang baik bagi pemulihan Unilever Indonesia.
"Terlepas dari persaingan yang ketat dalam industri FMCG dan berbagai tantangan seperti kenaikan harga komoditas dan bahan bakar, daya saing kami telah meningkat dengan total pangsa pasar Unilever Indonesia di 2022 menguat dibandingkan 2021," ungkap Ira dalam keterangan resminya, Jumat, 10 Februari 2023.
Baca Juga: Sukses Wujudkan 5 Kerja Sama, Mandiri Capital Indonesia Segera Luncurkan Xponent Jilid II
Ira menyampaikan, sepanjang tahun 2022 Unilever Indonesia memperkuat fundamental bisnis menuju pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan melalui lima prioritas strategis perusahaan. Pada saat yang sama, Unilever Indonesia meningkatkan belanja media, merilis inovasi produk baru, dan mengembangkan pasar untuk mengakuisisi lebih banyak konsumen serta meningkatkan konsumsi.
"Unilever Indonesia telah memperkuat brand-brand besarnya di 2022 dengan cara meningkatkan investasi belanja iklan yang lebih tinggi lebih dari 30% jika dibandingkan tahun 2021 dan meningkatkan kualitas inovasi produk yang lebih baik," lanjutnya.
Upaya tersebut dinilai berhasil mendongkrak daya saing brand-brand Unilever Indonesia pada tahun 2022 dengan adanya kenaikan pangsa pangsa pasar, baik secara nilai maupun volume. Unilever juga telah meluncurkan 44 inovasi di seluruh segmen inti, segmen premium, dan value segmen untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Aspek lain yang menjadi kunci dari fundamental bisnis adalah eksekusi yang sangat baik di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-commerce).
Pada kuartal III 2022, Unilever Indonesia mengurangi stok di sisi trade dan langkah ini berlanjut di kuartal IV 2022. Manajemen meyakini bahwa hal itu menjadi strategi yang tepat untuk menjadikan bisnis kami lebih future-fit dan lebih tangkas. Upaya Unilever dalam mengurangi level stok sudah mulai menunjukkan hasil yang positif, baik dari segi biaya maupun laju inovasi kepada konsumen. Pengurangan stok tersebut tidak berpengaruh terhadap penjualan Perseroan pada outlets maupun pada konsumen, tercatat penjualan dari customer perusahaan pada konsumen mengalami pertumbuhan kuat sebesar 5,6% pada tahun fiskal 2022.
Baca Juga: Mirae Asset: Industri Reksa Dana Mampu Capai Target Dana Kelolaan Rp1.000 Triliun Sebelum 2027
"Dengan kegigihan kami untuk terus menjadikan bisnis Unilever Indonesia lebih future-fit, kami optimis menghadapi tahun 2023," tegasnya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement