Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ace Hasan Usul BPKH Bayar Penerbangan dengan Dolar Guna Tekan Biaya Haji, Begini Penjelasannya!

Ace Hasan Usul BPKH Bayar Penerbangan dengan Dolar Guna Tekan Biaya Haji, Begini Penjelasannya! Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menyoroti soal pembahasan mengenai usulan kenaikan biaya haji yang kini masih diperdebatkan.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Agama mengusulkan rerata Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M sebesar Rp69.193.733,60. Jumlah ini adalah 70 persen dari usulan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang mencapai Rp98.893.909,11.

Ace mengusulkan agar Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Maskapai Garuda Indonesia melakukan transaksi biaya penerbangan dalam mata uang dolar.

"Ini wacana saya ya, kita akan minta ke BPKH yang membayar langsung ke pihak Garuda Indonesia dengan misalnya membayarnya langsung dalam bentuk dolar. Misalnya ya, ini dalam bayangan saya," ujar Ace saat memimpin rapat Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1444 H/2023 M beberapa waktu lalu di Gedung Nusantara II, Senayan Jakarta, dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Jumat (10/2/23).

Baca Juga: Usulan Biaya Haji Hampir Mencapai Rp70 Juta, Komisi VIII Minta BPKH Naikkan Nilai Manfaat Dana Haji Agar Bisa Turun

Dalam rapat yang dihadiri oleh Direksi PT Garuda Indonesia itu, Ace menjelaskan bahwa dengan bertransaksi menggunakan dolar maka pengurangan nilai akibat konversi mata uang bisa diminimalisasi.

Terlebih, dengan pertimbangan banyak aspek dalam penerbangan yang transaksinya dihitung menggunakan mata uang dolar.

"Kalau misalnya ini kan rupiah nih, sementara proses belinya kan pasti sebagian besar menggunakan dolar. Supaya tidak harus ditukar dari dolar ke rupiah, rupiah ke dolar lagi jadi ada proses yang panjang sehingga disitu mengurangi nilai," tutur politisi Partai Golongan Karya itu.

Selanjutnya, Ace menanyakan kepada pihak Direktur Layanan dan Niaga PT Garuda Indonesia Ade R Susardi. Yaitu, mengenai fisibilitas penggunaan mata uang asing saat menentukan biaya yang akan dibayarkan ke Garuda Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: