Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akui Tak Pernah Pakai Buzzer Selama Jadi Gubernur DKI, Anies Jujur Kalau Jadi Presiden: Otomatis Nggak Pakai

Akui Tak Pernah Pakai Buzzer Selama Jadi Gubernur DKI, Anies Jujur Kalau Jadi Presiden: Otomatis Nggak Pakai Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengaku tidak pernah menggunakan jasa buzzer di media sosial sepanjang karier politiknya, terutama saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Hal ini diungkapkannya dalam perbincangan bersama ahli hukum tata negara Refly Harun dalam tayangan podcast di kanal YouTube Refly Harun.

Baca Juga: Sebut Megawati Oligarki yang Lebih Berkuasa dari Jokowi, Refly Harun Ingatkan Buzzer: Jangan Serang Anies, Tapi...

"Soal buzzer, relawan saya menjawabnya lagi-lagi dengan menggunakan rekam jejak saja jawab. Besok itu belum tentu, yang sudah saja. Jadi apakah selama saya bertugas menggunakan buzzer. Apakah menggunakan pasukan berbayar untuk bertempur di sosial media. Nggak, boleh dicek," kata Anies, dikutip Selasa (14/2/2023).

Menurutnya, Jakarta ini kelihatannya kotanya besar tapi sesungguhnya kecil. Siapa saja mengetahui yang dikerjakan orang lain.

Mantan Mendikbud ini menghormati pembaca di media sosial dengan menyampaikan informasi yang akurat dan lengkap.

Pria kelahiran Jawa Barat ini menyampaikan, cara menghormati pendengar ketika menyampaikan sesuatu dengan lengkap dan baik. Tapi ketika menyampaikan hal sebaliknya yang tidak benar, itu merendahkan pendengar.

"Bentuk penghargaan itulah yang kita ingin jaga. Jadi bagi mereka-mereka yang aktif, kemudian menulis itu banyak sumber-sumbernya ya kita sampaikan apa adanya. Buat saya sampaikan berkali-kali ini," tuturnya.

Baca Juga: Ahli Ingatkan Para Tokoh Politik Tak Terjebak Sifat ‘Playboy Politik’ Presiden Jokowi: Anies Bisa Saja Dapat Restu

Lebih jauh, Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengaku tidak terlalu khawatir dengan apa yang ditulis di sosial media. Tapi lebih memikirkan apa yang akan ditulis sejarawan nanti dan yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

"Jadi mau dikatakan apapun hari ini di sosial media 2-3 Minggu lagi bisa lewat kok, di sosial media itu bisa berubah langsung ya. Bisa dipuji setinggi langit sekarang, besok bisa dicaci maki luar biasa. Tapi yang tidak bisa dipungkiri adalah para sejarawan itu besok akan menilai kita dengan data yang lengkap. Mereka akan menulis dengan informasi yang lengkap. Jadi saya tidak menggunakan kemarin. Otomatis bisa diprediksi besok juga nggak pakai," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: