Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjajaki peluang kerja sama pengembangan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dengan Australia.
Hal itu terungkap dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut. Pandjaitan, saat melangsungkan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, H.E.Anthony Albanese.
Luhut mengatakan salah satu bahasan utama dalam pertemuannya adalah mengenai industri baterai Lithium. Ia mengatakan Indonesai saat ini Indonesia tengah fokus untuk mengembangkan dan memperluas industri hilir, dalam hal ini industri baterai Lithium.
“Untuk memenuhi target kami menjadi produsen baterai lithium terbesar di dunia, kami berharap dapat meningkatkan impor lithium dari Australia,” kata Luhut.
Baca Juga: Percepatan Penggunaan Kendaraan Listrik, PEVS 2023 Siap Digelar Mei Mendatang
Luhut pun berharap melalui kerjasama seperti ini, kedua negara mendapatkan manfaat ekonomi terutama dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan kebutuhan industri baterai secara global.
“Semoga pertemuan saya dengan PM Albanese di Gedung Parlemen Australia kali ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia khususnya di sektor ekonomi terjalin lebih kuat dan konstruktif bersama-sama,” tambah Luhut.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga membawa beberapa BUMN di sektor sumber daya mineral untuk bertemu dan menjajaki langsung kerja sama dengan para pengusaha lithium di Australia.
Menurut Luhut, Indonesia perlu mendapatkan kepercayaan agar bisa bekerja sama dengan salah satu raksasa lithium dunia itu, di antaranya dengan mempertimbangkan beberapa kemudahan kebijakan yang akan Indonesia berikan. Namun, di sisi lain hal itu tetap dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement