Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedubes Amerika Serikat 'Main' ke PKS, Pengamat Sebut Kode Dukungan untuk Anies Baswedan

Kedubes Amerika Serikat 'Main' ke PKS, Pengamat Sebut Kode Dukungan untuk Anies Baswedan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver partai dan aktor politik terus berlangsung menjelang Pemilu 2024. Mengenai perkembangan yang ada, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia ke Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bagian kunjungan politik biasa yang dilakukan partai-partai. Kunjungan Dubes AS Sung Yong-kim ini memang ramai dibicarakan.

Menurut Adi, kunjungan menjadi ramai karena dikaitkan dengan dukungan PKS kepada Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Adi pun tidak menutup kemungkinan pertemuan ini kode dukungan AS terhadap posisi Anies Baswedan yang didukung koalisi perubahan, salah satunya PKS.

Baca Juga: Tiada Henti Gangguan Menghampiri Anies Baswedan, Aktivis: Lawan Takut, Istana Sudah Sampai pada Kesimpulan Anies Bakal Menang di Pilpres!

"Pastinya bicara tentang bagaimana positioning PKS yang mendukung Anies untuk maju di Pilpres karena bisa saja negara-negara barat terutama AS memberikan kode dengan Anies, karena Anies itu adalah notabenenya lulusan Amerika," kata Adi melalui pesan singkatnya, Kamis (16/2/2023).

"Mungkin saja itu terjadi di pembicaraan kunjungan mereka tetapi prosesnya kita tidak pernah tahu apa yang sesungguhnya terjadi," kata dia menambahkan.

Selain itu, pertemuan ini menjadi ramai karena selama ini politik PKS dinilai bertentangan dengan kebijakan AS.

"Selama ini PKS itu suka kritis, suka protes dengan kebijakan kebijakan Amerika terutama yg terkait dengan pembebasan Palestina. Jadi tidak mengherankan kunjungan kedubes AS ke PKS kemarin menjadi ramai," ujar Adi.

Alih-alih dikaitkan dengan politik dukungan ke Anies, pengamat dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini justru menilai pertemuan bentuk PKS yang kini mulai terbuka dan bukan partai inklusif. Sebab, selama ini PKS dikenal sebagai partai yang mengkritik negara-negara yang tidak ramah dengan Islam

"Dengan adanya kunjungan semacam ini tentu akan ada kesan bahwa PKS itu partai yang terbuka open minded dan terbuka bagi siapa saja untuk melakukan komunikasi politik," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: