Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penta Helix Kolaborasi Dukung Program Pemerintah Protein Hewani Cegah Stunting

Penta Helix Kolaborasi Dukung Program Pemerintah Protein Hewani Cegah Stunting Makin Pede Cegah Stunting, Kemensos Kembangkan Modul Ampuh | Kredit Foto: Andi Hidayat

Pemberian makanan protein hewani, juga makanan tinggi gizi yang memang dibutuhkan dari ketersediaan sumber makanan lokal.

Juga tetap diberikan sayur buah yang ada di wilayah masing masing dan diberikan sumber protein tinggi yang ada di indonesia seperti ikan, misalnya ikan air tawar ikan laut, kerang tripang dll.

Disampaikan Rudatin, salah satu kendalanya, saat ini seringkali dalam pemberian MPASI tidak beragam, karena itu perlu dilakukan edukasi gizi dini terutama berbagai produk lokal dengan kandungan protein tinggi untuk pemenuhan zat gizi.

Misal, pemberian makanan hewani dengan jumlah asam amino tertentu yang tinggi, ada di hati ayam, telor, ikan, susu.

Untuk anak usia 6-9 bulan MPASI awal perlu diberikan telur satu butir per hari per orang, bisa menambah tinggi panjang badan, terbukti dari berbagai riset.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengungkapkan, level pertumbuhan anak akan semakin baik, ketika kadar asam amino di dalam darah cukup tinggi, dimana sumbernya berasal dari protein hewani, bukan nabati.

Protein hewani bisa digunakan untuk mendukung pencegahan stunting. Karena itu, untuk pencegahan, maka tata laksana konsumsi protein hewani sangat diperlukan. Masyarakat perlu diberikan edukasi terus menerus.

Misal, pada saat MPASI tidak disarankan buah sayur seperti disampaikan WHO, jika itu didahulukan maka tidak fokus protein hewani, lalu anak menjadi kenyang terlebih dahulu dan protein hewani tidak tercukupi masuk ke dalam tubuh.

Tujuan pokok anak-anak sejak dapat MPASI, kata Piprim, tercukupi protein hewani secara adekuat. Karena itu, pemberian makanan tambahan telur, ikan, unggas, perlu diberikan pada saat pemeriksaan di Posyandu, bukan diberikan biskuit atau bubur, misalnya.

"Kami dukung upaya pengentasan upaya stunting. Mudah-mudahan anak Indonesia bebas stunting, dan target di 2024 bisa tercapai menjadi 14 persen, dengan upaya semua pihak, dan edukasi massif," ucapnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: