Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Dianggap Pro Amerika Serikat dan Asing, Apa Kata Pakar Politik?

Anies Dianggap Pro Amerika Serikat dan Asing, Apa Kata Pakar Politik? Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para Kalangan menilai bakal calon presiden (capres) besutan Partai NasDem, Demokrat dan PKS, Anies Baswedan sebagai sosok yang pro asing atau pro Amerika Serikat dan negara-negara barat.

Politisi NasDem Zulfan Lindan mengatakan, sejak Anies Baswedan tidak lagi menjadi gubernur, sering diundang sejumlah negara barat untuk bicara.

Zulfan mencontohkan Anies Baswedan pernah diundang di Singapura disuruh bicara di sana. Kemudian diundang juga di UK di Oxford lalu Anies ditetapkan sebagai ketua Asian Studies di Oxford University. Baca Juga: Dituding Cuma Basa-basi, Demokrat Klaim Rajin Dampingi Anies Safari Politik

"Ini ada singgungan ga bahwa mereka itu terkesan arahnya negara-negara Uni Eropa Singapura dan Australia termasuk USA di dalamnya menginginkan Anies menjadi presiden? Sementara kalau kita lihat Prabowo ga diundang, Ganjar ga diundang tapi hanya Anies," ujar dia dikutip dari Youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.

Direktur Eksekutif Populi Centre Afrimadona menduga, alasan negara-negara barat mengundang Anies lebih kepada status Anies yang sudah secara resmi dideklarasikan sebagai capres dibanding Prabowo dan Ganjar Pranowo.

"Mungkin negara-negara ini melihat dari perspektif ini terlepas dia dapat tiket atau tidak. Once ketika dia dicalonkan sebagai presiden, kita berasumsi dia mungkin ke depan bisa jadi presiden karena itu kemudian mereka perlu didekati. Bisa jadi kalau yang lain dicalonkan, paling tidak dubes mereka yang di sini barangkali mulai approach juga," ujar Afri.

Memang menurut dia, di antara tiga nama tokoh yang digadang-gadang sebagai capres, Anies Baswedan lah yang memiliki exposure internasional paling besar. Ini karena faktor Anies Baswedan yang pernah sekolah di luar negeri yaitu Amerika Serikat.

"Sehingga barangkali tidak salah dugaan sebagian orang beberapa negara barat menginginkan dia (Anies). Karena Anies memiliki pengalaman pendidikan yang sangat barat," ujar Afri.

Karena itu menurutnya sangat mungkin Anies Baswedan melihat suatu persoalan dari perspektif barat juga. Sehingga lanjut Afri, barat melihat ini sesuatu yang potensial untuk didukung juga.

Faktor lain menurut Zulfan Lindan adalah mungkin karena sosok Anies Baswedan sebagai antitesis Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Zulfan menilai Jokowi saat ini lebih dekat ke China karena faktor dagang dan investasi. Sementara dengan Rusia, Indonesia di era Jokowi juga tidak punya jarak. Sementara Amerika, kata Zulfan menginginkan Indonesia punya jarak dengan China dan Rusia dan lebih dekat ke Amerika. Baca Juga: Ganas saat jadi Aktivis, Anies Kena Sindiran Pedas Denny Siregar, Katanya...

"Mungkin Anies dilihat bisa membangun hubungan yang lebih dekat dengan Amerika," papar Zulfan Lindan.

"Ya betul.Karena Anies produk dari Amerika juga dalam artian pendidikannya S2 S3 di Amerika dan dalam banyak hal Anies juga dianggap dekat secara intelektual," timpal Afri.

"Kata orang itu tipenya seperti SBY. SBY itu the golden boy of America, Anies ini the second golden boy," imbuh Zulfan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: