Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Membuat Biaya Bisnis Kuliner Lebih Efisien, Terapkan 9 Tips Ini!

Cara Membuat Biaya Bisnis Kuliner Lebih Efisien, Terapkan 9 Tips Ini! Joongla. | Kredit Foto: Instagram/Joongla
Warta Ekonomi, Jakarta -

Biaya dalam bisnis terdiri dari dua macam, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang sudah pasti harus dikeluarkan, seperti gaji pegawai, uang sewa, biaya cukai, dan lain sebagainya.

Sementara itu, biaya variabel adalah biaya perusahaan yang bisa berubah secara proporsional tergantung produksi yang dikeluarkan. Biaya variabel bisa naik atau turun bergantung pada biaya bahan baku dan biaya penjualan.

Kedua biaya tersebut harus digunakan secara efisien. Oleh karena itu, berikut 9 tips membuat biaya bisnis kuliner lebih efisien yang dikutip dari YouTube Foodizz Channel!

Baca Juga: Cara Melakukan Riset Konsumen dalam Bisnis Kuliner, Simak 6 Tips Ini!

1. Optimalkan Penggunaan Aset atau Alat Produksi

Misalnya kita memiliki kompor dan mesin kopi, sebelum memutuskan untuk membeli alat baru, maksimalkan penggunaan kedua alat ini untuk bisnis. Perhitungkan berapa kapasitas produksi dari alat tersebut dan bandingkan dengan permintaan konsumen. Optimalkan pengunaan alat karena kita akan dibebani biaya depresiasi.

2. Tingkatkan Kuantitas Penjualan atau Produksi

Meningkatkan kuantitas penjualan atau produksi dapat membuat biaya tetap mengecil sehingga membuat biaya lebih efisien.

3. Gunakan Alat Produksi yang Sejenis

Memiliki alat produksi yang sejenis, misalnya kompor dari merek yang sama, maka akan memudahkan kita dalam pemeliharaan dan suku cadang yang jauh lebih murah. Selain itu, biasanya juga kita akan mendapatkan biaya diskon dari vendor atau supplier.

4. Outsource Produksi dengan Basis per Unit

Ternyata, pemahaman memproduksi sendiri, tanpa perlu memesan dari vendor adalah sesuatu yang keliru lho. Pasalnya, jika kita bisa membeli dari pihak ketiga, ternyata akan sangat membantu, serta mendapatkan harga yang lebih murah karena membeli dalam skala besar daripada memproduksi sendiri.

5. Analisa Keseluruhan Biaya Terkait Aset atau Alat Produksi

Membeli alat produksi jangan asal murah, perhatikan juga kualitasnya. Bisa saja kita membeli alat dengan harga yang lebih mahal tetapi awet hingga 5-10 tahun ke depan.

6. Gunakan Tenaga Kerja Temporer untuk Kondisi Tertentu

Gunakan tenaga kerja part-time di saat tertentu, misalnya saat sedang liburan dan ketika traffic bisnis sedang tinggi-tingginya. Sehingga, ketika keadaan kembali normal, biaya SDM tak membengkak.

7. Standarisasi Bahan Baku yang Consumable untuk Mendapat Harga yang Kompetitif

Misalnya, pilihlah alat packaging yang bisa menjadi tempat berbagai macam menu agar bisa mendapatkan harga yang kompetitif, dan mendapatkan harga yang murah juga dari vendor atau supplier.

8. Sederhanakan Format Produk

Caranya adalah dengan mengurangi bahan tanpa mengurangi kualitas produk. Misalnya dengan mengurangi tas packaging berlapis.

9. Produksi Output dengan Benar

Membuat proses produksi dengan benar akan membuat konsumen lebih puas karena barang yang berkualitas serta biaya yang minim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: