Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengaplikasian Kecakapan Digital Dasar Wajib Pengguna Internet, dari Aplikasi Perpesanan hingga Distribusikan Konten

Pengaplikasian Kecakapan Digital Dasar Wajib Pengguna Internet, dari Aplikasi Perpesanan hingga Distribusikan Konten Kredit Foto: Unsplash/Thomas Lefebvre
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi membawa perubahan pola kerja menjadi hybrid setelah melewati fase daring atau remote working yang bisa dilakukan di mana saja termasuk dari rumah. Hal ini menyebabkan peningkatan pengguna internet yang pada 2022 menurut We Are Social dan Hoot Suit mencapai 204,7 juta atau 73,7 persen dari populasi Indonesia.

Tak sekadar menjadi pengguna saja, individu pemakainya harus memiliki kecakapan digital dengan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital. Termasuk di dalamnya ialah menggunakan mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, marketplace dan transaksi digital.

Baca Juga: Analis Soroti TikTok Dapat Jadi Ancaman Bagi E-Commerce di Asia Tenggara

"Pengetahuan dasar pengoperasian perangkat lunak dan apikasi ini sebenarnya sudah dilakukan sehari-hari saat kita memakai laptop atau ponsel pribadi," ungkap Tio Prasetyo, Market Lead for FIFA Indonesia, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 segmen Pendidikan DKI Jakarta Banten, Jumat, 17 Februari 2023.

Kemampuan dasar digital yang sering digunakan salah satunya saat memakai mesin pencarian. Namun, tak sekadar mengetik kata kunci yang sedang dicari informasinya, penggunaan mesin pencarian bisa lebih efektif lagi begitu tahu beberapa fitur penting untuk mengoptimalkannya.

"Banyak hal yang bisa kita explore sesimpel kita mencari gambar, mencari berita, atau video itu semua ada. Kita tinggal pilih. Kalau kita cari gambar ada size-nya, tipenya seperti apa landscape atau portrait," sambungnya lagi.

Kemudian Tio menjelaskan mengenai aplikasi percakapan dan media sosial yang saat ini sudah familiar digunakan, misalnya WhatsApp, Line, Twitter, hingga Instagram. Namun, ia menambahkan di berbagai negara berbagai jenis aplikasi ada yang lebih populer.

Kemudian, karakteristik dari tiap aplikasi percakapan dan media sosial juga berbeda-beda, pengguna pun harus memahaminya. Misalnya Twitter lebih mengandalkan penggunaan kata-kata, Instagram lebih kepada gambar, sementara ada pula YouTube yang memiliki keleluasaan dalam mengunggah video panjang dan TikTok memiliki video singkat. Semua aplikasi tersebut juga memiliki fitur yang berbeda-beda.

"Sosial media ini selalu berkembang, berubah-ubah, envolved dari hari ke hari, jadi memang orang Indonesia ini suka menunjukkan sesuatu dari kehidupan mereka. Perbedaan aplikasi dan karakter user-nya sangat terlihat di sini," paparnya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: