Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Penimbangan Bulanan Nasional Serentak pada 28 Februari, Menko PMK Siapkan Bantuan Gizi

Jelang Penimbangan Bulanan Nasional Serentak pada 28 Februari, Menko PMK Siapkan Bantuan Gizi Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah tengah mempersiapkan peluncuran Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi pada 28 Februari 2023 mendatang. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, pun mulai melakukan pengecekan lapangan. 

Muhadjir mengunjungi Pos Layanan Terpadu (Posyandu) RW 12, Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (20/02/2023). Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi digelar untuk mendeteksi gejala stunting kepada para balita di Indonesia. 

"Harapannya, stunting dapat dicegah sedini mungkin dan diintervensi. Kegiatan tersebut meliputi pengukuran lingkar kepala, berat dan tinggi badan bayi, pemberian imunisasi, pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin A bagi balita, serta penyuluhan kesehatan oleh para kader Posyandu," kata Muhadjir dalam keterangannya, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga: Menko PMK Ajak Mahasiswa Berkontribusi dalam Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Gerakan tersebut akan melibatkan 300.188 posyandu yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun jumlah balita yang ditimbang mencapai 14 juta jiwa berdasarkan data Elektronik Pelaporan Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).

Dari berbagai isu balita, Menko Muhadjir menyebut terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Salah satunya adalah pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil (bumil) dan balita. Sebab, pada saat ini, bantuan yang diberikan menurutnya terlalu rendah, yakni hanya sebesar Rp10 ribu  per bulan. 

Untuk ibu kota, Muhadjir  meminta Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, untuk mengubah peraturannya terkait bantuan pemberian makanan tambahan supaya ditingkatkan. Hal ini dilakukan supaya anak-anak dan ibu hamil mendapatkan asupan makanan tambahan yang cukup dan tidak terkena stunting

Baca Juga: Bertemu PJ Gubernur DKI, Menko PMK Dijanjikan Penurunan Angka Stunting di Wilayah Jakarta

"Karena kalau sudah terkena stunting, itu lebih berat memulihkan daripada mencegahnya. Oleh karena itu, saya meminta Kemenkes dan Pak Gubernur untuk memberikan bantuan langsung melalui puskesmas bagi seluruh warga khususnya ibu hamil dan para balita," jelas Muhadjir. 

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bergotong-royong dalam memberikan makanan sehat kepada ibu hamil dan balita di sekitarnya, terutama makanan yang mengandung protein hewani sehingga dapat tercukupi gizinya.

Baca Juga: Orientasi Pendidikan Vokasi Segera Diubah, Kemenko PMK Pede Ciptakan SDM Unggul Demi Indonesia Emas

"Karena protein (hewani) tersebut sangat penting bagi perkembangan tinggi dan berat badan, terutama otak anak. (Langkah ini) supaya betul-betul berjalan maksimal sesuai dengan keinginan kita tahun 2045 nanti kita akan melahirkan generasi-generasi bebas stunting, dengan tinggi badan yang memadai sesuai standar internasional," imbuhnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: