Suara Demokrat Bakal Anjlok Kalau Pakai Sistem Pemilu Tertutup, Ray Rangkuti Jujur: Wajar SBY Turun Gunung
Berdasarkan hasil survei, kata Ray, hampir semua partai politik Party ID-nya rendah, termasuk Partai Demokrat. Hanya PDIP dan Golkar yang Party ID-nya tinggi.
Lantaran Party ID mayoritas partai rendah itu lah sistem proporsional tertutup ditentang. Apabila Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka, tentu partai politik bisa meraup suara lewat ketokohan caleg yang diusung. Menurutnya, saat ini 80 persen daya pikat partai terhadap pemilih bergantung pada ketokohan kandidat.
"Jadi kalau kandidatnya tidak bagus, tidak terkenal, habis lah partai itu. Wajar SBY turun gunung, bahkan partai seperti Golkar saja yang Party ID-nya cukup kuat juga khawatir," ujar Ray.
Pada Ahad (19/2/2023), Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY, untuk pertama kalinya mengomentari gugatan sistem proporsional terbuka usai isu tersebut bergulir sejak akhir Desember 2022 lalu. SBY mempertanyakan apa urgensi mengubah sistem pemilu saat tahapan persiapan Pemilu 2024 sudah berjalan. Apalagi, hari pencoblosan Pemilu 2024 tidak sampai satu tahun lagi.
Menurut SBY, pengubahan sistem pemilu seharusnya dilakukan saat masa 'tenang' dengan dirembukkan secara bersama, bukan lewat jalan pintas dengan menggugat ke MK.
"Menurut saya, lembaga-lembaga negara, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif tidak boleh begitu saja menggunakan kekuasaan (power) yang dimilikinya, dan kemudian melakukan perubahan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hajat hidup rakyat secara keseluruhan," ujar SBY.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement