Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wanti-Wanti Risiko Resesi, Sri Mulyani: Negara Maju Masih Alami Tantangan Berat

Wanti-Wanti Risiko Resesi, Sri Mulyani: Negara Maju Masih Alami Tantangan Berat Sri Mulyani Lapor Kinerja Cemerlang APBN, Surplus Rp90,8 Triliun di Awal Tahun | Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan kondisi perekonomian global di berbagai negara, terutama negara-negara maju. Saat ini, negara-negara tersebut masih mengalami tantangan yang sangat berat.

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan lebih lambat dari tahun 2022 apalagi tahun 2021 yang waktu itu adalah tahun pemulihan ekonomi sesudah pandemi. Sehingga, tren melemahnya ekonomi di negara maju ini masih berlanjut," ucapnya, dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (22/2/2023).

Sri Mulyani mengatakan, kemungkinan terjadinya resesi juga masih mengintai. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi global yang melambat disumbang oleh Amerika Serikat, Eropa, dan China.

Baca Juga: Wakil Sri Mulyani Beberkan Alasan Pemerintah Getol Reformasi Sektor Keuangan seperti Lewat UU P2SK

Oleh karenanya, bendahara negara itu merasa khawatir risiko resesi yang membayangi perekonomian global ini akan berdampak bagi Indonesia. "Ini tentu akan menjadi pengaruh yang sangat menentukan bagi perekonomian Indonesia," ungkapnya.

"Tahun 2022 kita lihat untuk seluruh negara-negara di dunia pertumbuhannya relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2021," kata Sri Mulyani.

Di tengah kondisi tersebut, dirinya menilai, dengan pertumbuhan ekonomi yang tercatat di angka 5,3%, Indonesia berada di dalam situasi yang relatif baik atau sangat baik jika dibandingkan negara-negara di ASEAN maupun negara-negara di G20.

Baca Juga: Sri Mulyani dan Mahfud MD Lapor Kembalikan Uang Negara dari BLBI Senilai Rp28,377 Triliun

"Ini adalah sebuah prestasi dan sekaligus juga menjadi landasan bahwa kita bisa optimis, karena pemerintah dari sisi perekonomian menunjukkan adanya resiliensi dan momentum pemulihan ekonomi yang sangat kuat," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: