Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DBS Prediksi Pola Konsumsi Masyarakat Bakal Bergeser di 2023 - 2024

DBS Prediksi Pola Konsumsi Masyarakat Bakal Bergeser di 2023 - 2024 Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

DBS Group Research mendapati peningkatan konsumsi masyarakat terhadap produk makanan menjadi 50,1% pada 2022 dari yang sebelumnya 49,2% pada 2020. Kenaikan tersebut ditengarai berkat adanya himbauan masyarakat untuk stay at home guna mencegah penyebaran COVID-19.

Riset ini pun meneliti bagaimana inflasi dan ancaman resesi mengubah pola pengeluaran dan konsumsi masyarakat yang tidak hanya terjadi pada saat pandemi dari 2020-2022, namun juga terlihat pada saat inflasi 2013-2015. Peningkatan inflasi 8% pada Juli 2013 dan Desember 2014 dipicu oleh kenaikan harga Premium dan Diesel pada Juni 2013 dan November 2014. Ini disertai dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga dari 5,75% pada Januari 2013 menjadi 7,5% pada Desember 2015. Baca Juga: DBS Gandeng KreditPro Dukung UMKM Lewat Supply Chain Financing

Akibatnya, pengeluaran konsumsi rumah tangga Indonesia menurun dari 5,7% pada awal 2013 menjadi 4,9% pada akhir 2015. Setelah itu, pola konsumsi bergeser ke produk non-makanan yang meningkat masing-masing menjadi 50% dan 52,5% pada tahun 2014 dan 2015, dari 49,3% di 2013. Hal ini terjadi atas dasar tingginya pengeluaran untuk perabotan rumah tangga.

Tahun 2023 diprediksi menjadi tahun yang gelap karena adanya ancaman inflasi dan resesi yang sudah terdengar sejak penghujung tahun 2022. Melalui risetnya, DBS Group Research memprediksi bahwa pola konsumsi Indonesia pada 2023 dan 2024 akan melambat karena meningkatnya angka inflasi, bercermin dari pola inflasi pada 2013-2015 dan hasil survei konsumen Bank DBS Indonesia.

"Pada periode 2013-2015 terjadi kenaikan tajam akan harga BBM dan inflasi yang menyebabkan penurunan konsumsi dengan jeda sekitar enam bulan," terang riset tersebut yang diterima di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Hal serupa juga diprediksi akan terjadi di mana Ekonom DBS Group Research Radhika Rao memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2023 akan bertahan di 5%, lebih rendah dari 5,4% pada 2022 lalu. Baca Juga: DBS Bank Berencana Buka Layanan Perdagangan Kripto di Hong Kong

Dalam mengubah pola konsumsinya, mayoritas responden memiliki kecenderungan untuk mendahulukan pengeluaran harian seperti belanja bulanan dan BBM, juga keperluan rumah tangga dibanding berlibur atau membeli baju.

"Selain itu, responden memilih alternatif produk yang lebih murah dalam kategori pengeluaran harian dan mengurangi frekuensi konsumsi pengeluaran non-pokok seperti rekreasi, makan di luar, dan pakaian," tulis riset itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: