Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Kasus Pembubaran Pengajian Hanan Attaki: Sangat Disayangkan dari Kedua Belah Pihak...

Soal Kasus Pembubaran Pengajian Hanan Attaki: Sangat Disayangkan dari Kedua Belah Pihak... Kredit Foto: Instagram/Hanan Attaki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Muhammad Jawad menyayangkan kasus pembubaran pengajian Hanan Attaki di Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura yang dilakukan oleh Banser Nahdlatul Ulama (NU) dan warga.

Di satu sisi, ia menilai tak seharusnya warga memaksa pengajian Hanan Attaki untuk dibubarkan meski dakwahnya tak sesuai kultur di wilayah tersebut.

"Ini sangat berbahaya bagi keutuhan masyarakat. Jadi, bagaimana pun alasannya, cara-cara dan penggunaan kekerasan itu tetap tidak bisa digunakan," kata dia dalam diskusi bertajuk "BINCANG BERITA: Banser Bubarkan Pengajian Hanan Attaki / ISIS Ikut Perang di Ukraina" yang diunggah di kanal YouTube MaulaTV Channel, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: Dilema Kasus Pembubaran Kajian Hanan Attaki: Bisa Berujung Jadi Intoleransi dan Legalisasi Kekerasan

Kendati demikian, ia juga meyayangkan sikap Hanan Attaki.

Hanan Attaki pernah membuat pernyataan bahwa dirinya sengaja menggunakan gaya dakwah dengan bahasa gaul guna menyesuaikan minat anak muda. Namun, Jawad berpendapat sikap tersebut juga perlu didukung oleh susbtansi dakwah yang bertujuan mencerdaskan masyarakat.

"Apa manfaatnya mengeluarkan pernyataan yang memancing kekisruhan di tengah masyarakat yang tidak mendewasakan masyarakat juga tidak menambah kedalaman pemahaman keagamaan atau lebih tenang dalam memahami prinsip-pinsip keberagaman di dalam masyarakat," jelas dia.

"Jadi, ini sebetulnya dari kedua sisi ya patut kita sayangkan, baik dari pihak yang bereaksi terhadap kejadian itu maupun pihak yang mencoba memancing keresahan di tengah masyarakat dengan melontarkan isu-isu yang kontra produktif," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: