Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi, Geopolitik, dan Ekonomi Global Jadi Sorotan Utama Para CEO Asia Pasifik

Inflasi, Geopolitik, dan Ekonomi Global Jadi Sorotan Utama Para CEO Asia Pasifik Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei CEO Global Tahunan ke-26 PwC - Asia Pasifik yang bertajuk "Leading in The New Reality" mengungkap dua poin data mencolok dari sederet tantangan nyata yang dihadapi 1.634 CEO di wilayah tersebut saat ini.

Pertama, sebanyak 69% CEO Asia Pasifik meyakini pertumbuhan ekonomi global akan menurun selama 12 bulan ke depan, dibandingkan tahun lalu di mana 76% CEO merasa pertumbuhan akan membaik.

Sementara 53% CEO Asia Pasifik meyakini perusahaannya tidak akan sanggup bertahan secara ekonomi dalam satu dekade mendatang, jika kondisi mereka saat ini berlanjut (14% lebih tinggi dari CEO global). Baca Juga: Para Bos Asia Pasifik Meyakini Ekonomi Global Bakal Menurun Tahun ini

Di sisi lain, meskipun risiko kesehatan dan siber menjadi perhatian utama setahun yang lalu, dampak penurunane konomi menjadi perhatian utama para CEO Asia Pasifik tahun ini, di mana inflasi (41%) dan volatilitas ekonomi makro (30%) menjadi risiko terdepan yang membebani CEO baik dalam jangka pendek (dalam 12 bulan ke depan) maupun jangka menengah (selama lima tahun ke depan).

"Konflik geopolitik (30%) juga menonjol sebagai salah satu risiko utama. Perang di Ukraina dan meningkatnya kekhawatiran tentang titik-titik api geopolitik di belahan dunia lain telah menyebabkan para CEO Asia Pasifik memikirkan kembali aspek model bisnis mereka," dalam survei tersebut di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Mengatasi hal tersebut, mereka berencana untuk menyesuaikan kehadiran mereka di pasar saat ini dan/atau berekspansi ke pasar baru (53%), menyesuaikan rantai pasokan (49%), mendiversifikasi penawaran mereka (48%).

Hal ini berbeda dengan CEO global yang memprioritaskan investasi dalam keamanan siber dan privasi data, yang menunjukkan bahwa para CEO Asia Pasifik lebih berfokus pada dampak ekonomi jangka pendek.

Yakni dengan menjaga profitabilitas operasi dan menghasilkan arus kas segera sembari menunda penciptaan nilai dan keberlanjutan untuk jangka menengah hingga jangka panjang. Baca Juga: Pemerintah Dorong Sejumlah Langkah Hadapi Dinamika Ekonomi Global 2023

Sebagai informasi, PwC menyurvei 4.410 CEO global, termasuk 1.634 CEO di Asia Pasifik dari Oktober hingga November 2022. Angka global dan regional dalam laporan tersebut diberi bobot secara proporsional terhadap PDB nominal negara atau regional untuk memastikan bahwa pandangan CEO mewakili semua wilayah utama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: