Ridwan Kamil Bisa Dimanfaatkan Dongkrak Suara Golkar dari Kalangan Pemilih Muda
Sebelumnya, survei Litbang Kompas mengungkapkan pemilih Golkar didominasi pemilih lama. Hal ini diidentifikasi dari perilaku konsumsi media yang tak sampai seperempat dari konstituennya yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama.
Sama halnya dengan mereka yang cenderung memilih berita daring sebagai pilihan utama, yakni sebesar 4 persen. Jika dibandingkan, angka tersebut jauh di bawah jumlah para pemilih Golkar yang lebih suka media tradisional, seperti koran dan TV, di kisaran 64 persen.
Dikonversi
Sementara itu, Pengamat Politik dari IPRC Indra Purnama mengatakan, elektabilitas tinggi yang dimiliki Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sedang diuji oleh Partai Golkar.
"Sebetulnya saya pikir sebagai kader baru yang punya potensi tentunya Golkar cuma akan men-challenge RK sejauh mana RK ini popularitas dan elektabilitasnya serta sumbangsihnya ke Partai Golkar," kata Indra, Kamis (23/2).
Ridwan Kamil sendiri baru bergabung dengan Golkar dan diberi mandat sebagai Wakil Ketua Umum di Penggalangan Pemilih dan Co-Chair Bappilu.
"Kalau saya pikir hari ini popularitas Pak RK ini kan memang cukup baik. Tapi apakah memang hari ini popularitas Pak RK ini bisa dikonversikan ke popularitas Partai Golkar setidaknya di Jabar?" tanya Indra.
Berdasarkan Munas Partai Golkar, mereka mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai Capres untuk Pemilu 2024. Golkar kini tergabung dalam koalisi indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement