Banyak perusahaan mengajari karyawannya untuk meningkatkan penjualan produk dan layanan serta menawarkan insentif atau bonus kepada personel yang paling sukses.
Teknik umum untuk upselling yang sukses adalah menyadari latar belakang pelanggan, anggaran, dan anggaran lainnya, memungkinkan penjual untuk memahami dengan lebih baik apa yang dihargai pembeli tertentu, atau mungkin menjadi nilai.
Cara lain untuk meningkatkan penjualan adalah dengan memahami ketakutan akan daya tahan pembelian, terutama efektif pada barang-barang mahal seperti elektronik, di mana garansi yang diperpanjang dapat memberikan ketenangan pikiran.
Meskipun upselling adalah cara yang bagus untuk meningkatkan pendapatan, itu tidak boleh diperlakukan sebagai jalan pintas menuju keuntungan besar. Hindari merekomendasikan produk atau layanan yang jauh lebih mahal daripada produk yang dibeli.
Upsell besar dalam jangka pendek dapat membuat pembeli tidak puas, mencegah pembelian berulang dan mengurangi nilai seumur hidup pelanggan dalam jangka panjang.
Upselling bukanlah taktik kotor jika Anda memasukkannya ke dalam perspektif. Jika berfokus untuk membantu pelanggan Anda 'menang' dengan menyarankan premi, peningkatan, atau tambahan yang pada akhirnya akan memberikan nilai lebih dan membuat mereka merasa mendapatkan penawaran yang lebih baik, ini akan menjadi taktik kebahagiaan pelanggan yang juga menghasilkan pendapatan tambahan.
Ingatlah selalu bahwa tujuan akhir Anda bukanlah meningkatkan penjualan, tetapi membangun hubungan jangka panjang baik dengan pelanggan baru maupun pelanggan lama. Untuk melakukan itu, Anda harus tetap fokus pada kebutuhan pelanggan Anda dan bagaimana nilai tambah dari upsell akan membantu memenuhi kebutuhan tersebut. Jangan terlalu memaksa atau agresif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement