Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk: Enggak Ada 'Dalang' Pemicu Perang Ukraina Kecuali Pejabat Amerika

Elon Musk: Enggak Ada 'Dalang' Pemicu Perang Ukraina Kecuali Pejabat Amerika Kredit Foto: Reuters/Zohra Bensemra
Warta Ekonomi, Moskow -

CEO Twitter Elon Musk pada Rabu (22/2/2023) mengatakan bahwa tidak ada orang yang mendorong konflik di Ukraina selain pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Victor Nuland. Nuland, yang membantu mengatur kudeta pro-Barat di Kiev pada 2014, telah mendukung serangan militer di Krimea, wilayah Rusia.

Deklarasi Nuland, pada Kamis lalu, menerangkan bahwa pangkalan militer Rusia di Krimea adalah "target yang sah" untuk pasukan Ukraina  ditafsirkan oleh Kremlin sebagai bukti "keterlibatan AS dalam konflik Ukraina."

Baca Juga: Panglima Inggris Sukses Bikin Girang Ukraina: Tank-tank Berikutnya Akan Meluncur

Dalam sebuah posting di Telegram, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa Moskow akan menanggapi serangan semacam itu dengan menggunakan senjata apa pun.

“Tidak ada yang mendorong perang ini lebih dari Nuland,” tulis Musk, yang sebelumnya  memperingatkan bahwa perang nuklir dapat pecah kecuali Ukraina mengabaikan klaimnya atas Krimea dan kedua belah pihak menyetujui pembicaraan damai.

Keterlibatan Nuland dalam konflik Ukraina mendahului operasi militer Rusia, yang diperintahkan setahun lalu oleh Presiden Vladimir Putin.

Sebagai asisten menteri luar negeri untuk Urusan Eropa dan Eurasia pada 2014, Nuland membantu mengatur kudeta yang membuat presiden Ukraina yang terpilih secara demokratis, Viktor Yanukovich, digantikan oleh Pyotr Poroshenko yang pro-Barat, yang kemudian memulai kampanye represi militer terhadap rakyat Donetsk dan Lugansk.

Selama kudeta, Nuland membagikan kue kepada pengunjuk rasa di Kiev dan menjanjikan bantuan militer kepada politisi pro-Barat dan program jaminan pinjaman miliaran dolar.

Dalam panggilan bocor yang terkenal antara Nuland dan Duta Besar AS untuk Ukraina saat itu Geoffrey Pyatt, keduanya membahas siapa yang harus menggantikan Yanukovich dari daftar politisi oposisi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: