Muhsin Labib Bingung Kenapa GP Ansor Bubarkan Pengajian Ustaz Hanan Attaki: Biasanya yang Digeruduk Ceramahnya Intoleran
Baru-baru ini, ada kabar mengejutkan datang dari Desa Ladan, Kecamatan Pamekasan, Madura. Beberapa waktu lalu, melalui video yang beredar di media sosial, diketahui bahwa Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) membubarkan pengajian Ustaz Hanan Attaki di masjid-Al-Muttaqin.
Cendikiawan Muslim, Muhsin Labib, mengungkapkan bahwa pembubaran pengajian Ustaz Hanan Attaki merupakan suatu hal yang dilematis karena biasanya yang menjadi sasaran pembubaran umumnya merupakan penceramah-penceramah yang intoleran dan kerap memunculkan pandangan dan ujaran kebencian.
Baca Juga: Ustaz Hanan Attaki kalau Ceramah Lembut dan Menyejukkan, Kalau UAS...
"Satu sisi, tokoh yang biasanya menjadi sasaran pembubaran itu adalah orang-orang yang dikenal cukup luas sebagai penceramah intoleran. Biasanya begitu, suka menyampaikan pandangan dan ceramah-ceramah yang menyebarkan ujaran kebencian, mengandung ujaran kebencian," pungkas Muhsin Labib dalam YouTube MaulaTV Channel bertajuk "Banser Bubarkan Pengajian Hanan Attaki/ISIS Ikut Perang di Ukraina".
Dia juga menyoroti kewenangan yang dimiliki oleh pihak yang membubarkan pengajian Ustaz Hanan Attaki yang seharusnya dilakukan oleh aparat hukum.
"Dilemanya itu, di satu sisi kita mendukung (pembubaran) bila ceramah-ceramah yang mengandung unsur kebencian, intoleransi, pembidahan, pengkafiran, penyesatan, namun di satu sisi kita juga harus menerima konsekuen untuk menerima bahwa semuanya harus berdasarkan aturan hukum," tambahnya.
Baca Juga: Dilematis! Pembubaran Pengajian Ustaz Hanan Attaki oleh GP Ansor, Pasalnya...
Namun, ia tidak mengetahui pembubaran pengajian ustad yang dekat dengan milenial itu didukung massa atau justru tidak sama sekali.
"Apakah sebetulnya itu dilakukan oleh pemerintah atau oleh aparat yang didukung oleh massa? Tetapi bila massa yang melakukan di luar otoritas negara, mungkin itu justru akan menjadi preseden buruk," tegas Muhsin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement