Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Balige Punya Acara F1H2O, Parapat yang Banyak Dapat Untung, Ini Kata Ekonom

Balige Punya Acara F1H2O, Parapat yang Banyak Dapat Untung, Ini Kata Ekonom Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belanja wisatawan saat perayaan F1H2O di Balige, diperkirakan justru berpeluang lebih banyak mengalir wilayah Parapat dan sekitarnya. 

Dari hasil pantauan sementara di lapangan, ada banyak wisatawan yang justru lebih memilih akomodasi tempat tinggal di wilayah Parapat. Jumlahnya memang sulit untuk dipastikan. Namun dari hasil penghitungan kapasitas parkir kendaraan roda empat di wilayah Balige.

"Saya memperkirakan ada sekitar 2100 hingga 2500 wisatawan yang memanfaatkan areal parkir tersebut. Dimana parkir kendaraan roda empat itu pada saat acara usai, banyak yang keluar dari wilayah Balige. Belum termasuk menghitung jumlah kendaraan roda empat yang memilih parkir di tempat lain. Dan jumlahnya juga belum menghitung wisatawan yang parkir untuk kendaraan roda dua," kata Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, Sabtu (25/2/2023).

Baca Juga: 85 Persen Pengunjung F1H2O di Balige Berasal dari Luar Daerah

Jadi kalau estimasinya wisatawan yang hadir di Balige itu berkisar 25 ribu orang. Maka ada kemungkinan setengahnya itu (40% - 50%) justru wisatawan yang  datang dari luar Balige. Dari beberapa responden banyak yang memilih alternatif menginap di parapat, karena parapat merupakan destinasi wisata yang paling dikenal selama ini. 

Selain itu, kesulitan dalam mendapatkan penginapan di Balige sebelumnya juga turut memicu wisatawan memilih tempat di luar Balige.

"Jadi menghitung perputaran uang karena hajatan F1H2O tidaklah bisa sepenuhnya dengan melihat perputaran uang yang ada di Balige saja. Karena hajatan ini juga memberikan dampak rentetan terhadap konsumsi wisatawan di wilayah lainnya. Bahkan ada potensi dimana konsumsi wisatan di wilayah lain lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Balige," ujarnya.

Dengan pertimbangan bahwa wisatawan tersebut justru banyak menghabiskan uang di malam hari. Terlebih wilayah parapat masih lebih baik dalam menarik minat wisatawan untuk membelanjakan uangnya, dibandingkan dengan wilayah Balige. 

"Dengan waktu tempuh sekitar 90 menit antara parapat dan Balige, maka wisatawan yang juga memanfaatkan ajang F1H2O sebagai salah satu alasan berwisata, memiliki kecenderungan untuk memilih tempat yang lebih representatif," ujarnya.

Jadi kalaupun nantinya didapat gambaran pengeluaran ataupun perputaran uang di Balige. Saya pastikan tidak akan mencerminkan kondisi perputaran uang yang sebenarnya. 

"Bahkan jumlahnya bisa saja lebih kecil dibandingkan dengan perputarannya di luar wilayah ballige. Sekalipun perhitungan angkanya ditarik sejak kedatangan para atlet di Balige. Saya menilai perputarannya masih tetap lebih besar di parapat," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: