Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ogah Kerja Sama dengan Koalisi Perubahan, PDIP Disebut Memang Tidak Suka Anies Baswedan! Ternyata karena...

Ogah Kerja Sama dengan Koalisi Perubahan, PDIP Disebut Memang Tidak Suka Anies Baswedan! Ternyata karena... Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyapa warga saat bersepeda pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (16/10/2022). Kegiatan tersebut sebagai bentuk perpisahan dan berpamitan Anies Baswedan kepada warga Jakarta di hari terakhir menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

PDI Perjuangan (PDIP) membuat batasan tegas bahwa mereka tidak akan menjalin kerja sama dengan Koalisi Perubahan (NasDem-PKS-Demokrat) mengingat mereka telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden. Di antara alasan yang diutarakan, PDIP menganggap rekam jejak Anies tak mau melanjutkan kerja Jokowi di DKI Jakarta saat menjadi Gubernur.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun menilai alasan tersebut kurang kuat jika melihat rekam jejak Jokowi yang seumur jagung menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Jangan lupa, Jokowi hanya bekerja selama satu tahun saja, 2012, 2014 sudah sibuk nyapres. How come, mengatakan ada kesinambungan kerja Jokowi?” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (26/2/23).

Baca Juga: Kasihan dengan Kubu Lawan, Rocky Gerung Jengkel dengan Pihak yang Masih Puji dan Bela Anies Baswedan: Nggak Adil Anies Menang 80 Persen!

Harusnya, yang perlu disorot adalah kerja Ahok yang merupakan penerus Jokowi setelah Jokowi memutuskan meninggalkan tugas di Jakarta untuk nyapres.

Logika yang digunakan PDIP ini juga menurut Refly akan menimbulkan konsekuensi lain soal kesinambungan kerja. Salah satunya adalah Jokowi harus melanjutkan kerja Gubernur sebelumnya yakni Fauzi Bowo.

Baca Juga: Telak! Ganjar Pranowo Melampaui Anies Baswedan, Relawan Bangga: Gubernur Kampung Unggul Dibandingkan Gubernur Fasih Bahasa Inggris!

“Masa titik poinnya tetap Jokowi, kalau begitu ditarik ke belakang lagi. Kalau mau adil apakah Jokowi melanjutkan program Fauzi Bowo?” jelasnya.

Karenanya, Refly menyarankan PDIP saat membuat alasan harus yang benar-benar jelas bukan hanya mengelak saja.

Karena alasan tadi pada dasarnya hanya menunjukkan PDIP tidak suka terhadap Anies Baswedan karena Anies saat ini dipersepsikan sebagai kandidat kuat dari kelompok tengah kanan.

“Kalau bikin alasan ya yang sophisticated dikitlah, bilang saja kami tidak suka Anies karena Anies kanan, malah lebih jelas,” tegasnya.

Baca Juga: Semangat Nyinyir Ibu-ibu Pengajian, Kelakuan Megawati Dipertanyakan: 'Kenapa Nggak Nyinyir Ibu-ibu yang Sibuk Main TikTok?'

Sebelumnya, Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan tidak akan menjalin kerja sama dengan pengusung Anies Baswedan dengan alasan Anies tak lanjutkan kerja Jokowi saat bertugas jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Ulah Megawati Nyinyir Ibu-ibu Pengajian Disebut Selaras dengan Kepala BPIP yang Sebut Agama Musuh Pancasila: 'Sangat Wajar'

"Karena kita lihat, dari Jakarta, tidak ada kesinambungan. Ini Mas Djarot saksinya, mana ada kesinambungan. Dari gubernurnya saja sudah antitesa, banyak kebijakan Pak Jokowi yang tidak dilanjutkan. Apalagi nanti kebijakan-kebijakan untuk yang lebih besar, karena politik ini dimulai dari hal yang lebih kecil," kata Hasto, dikutip dari kompas.com, Minggu (26/2/23).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: