Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat yang Getol Rekomendasikan Impor Kereta Bekas Dipertanyakan, Ada Apa?

Pengamat yang Getol Rekomendasikan Impor Kereta Bekas Dipertanyakan, Ada Apa? Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga

"Harusnya masyarakat Indonesia disuguhkan kereta buatan dalam negeri seandainya kurang ya impor kereta baru dan secara regulasi bisa dilakukan PT KCI tanpa izin pemerintah atau Kementerian," tegas Robi.

Robi melihat impor kereta bekas lebih banyak mudharatnya bagi masyarakat, terutama aspek keselamatan dan kenyamanan.

Baca Juga: KCIC: Pemasangan Ballastless Track Slab Kereta Cepat Jakarta-Bandung Telah Rampung

"Kita sering mendengar banyak masalah di sisten pengereman, AC tidak berfungsi, pintu buka tutup macet juga kelemahan teknik dan sinyal pada kereta bekas yang tergolong tua jelas ini faktor yang merugikan masyarakat dari kereta bekas," kata dia.

Robi menyarankan jika di dalam negeri tidak tersedia kereta yang diharapkan, PT KCI dapat mendatangkan kereta baru dibandingkan kereta bekas.

"Sampai kapan bangsa kita hanya disuguhkan kereta bekas tanpa kemampuan produksi dalam negeri? Dengan kemauan membeli produk kereta dalam negeri justru menciptakan tumbuhnya kemampuan kereta nasional. Kita sudah ekspor kereta ke Bangladesh dan Philipina. Ini justru mundur impor kereta bekas, juga kereta bekas ini penyumbang penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai," kritik Robi.

Baca Juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Hingga Rp18,2 Triliun, Presiden Jokowi Ungkap Tidak Masalah

Senada dengan Elwa, Sekjen GMBN ini menyarankan pengamat Agus Pambagio untuk fokus di bidang lingkungan hidup, bukan menyuarakan impor kereta bekas yang jelas jelas merugikan masyarakat juga bangsa dan negara.

"Anggota GMBN yang tersebar di berbagai provinsi jika mereka datang ke Jabodetabek juga menggunakan kereta komuter, dengan demikian suara kami juga dapat menjadi perhatian beberapa pihak. Berilah rakyat kereta baru, lebih-lebih kereta buatan dalam negeri bukan kereta bekas," tegas Robi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: