Dengerin, Titah Kim Jong Un Soal Pertanian Usai Negaranya Hampir Terperosok dalam Krisis Pangan
Tingkat kekurangan pangan di Korea Utara masih belum jelas, tetapi dalam sebuah laporan pada bulan Januari, proyek 38 North yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan bahwa kerawanan pangan adalah yang terburuk sejak bencana kelaparan yang melanda negara itu pada tahun 1990-an.
"Ketersediaan pangan kemungkinan besar telah jatuh di bawah batas minimum kebutuhan manusia," kata laporan itu.
Baca Juga: Dicap Musuh Korea Selatan, Rezim Kim Jong Un Malah Gandakan Unjuk Kekuatannya
Upaya Korea Utara untuk mencapai swasembada pangan berarti hampir semua biji-bijiannya diproduksi di dalam negeri, tetapi hal ini membuat negara itu rentan, demikian temuan 38 North.
"Mencapai hasil pertanian yang memadai di tanah Korea Utara yang tidak menguntungkan, ironisnya, telah menghasilkan ketergantungan yang besar pada barang-barang impor dan membuat negara ini terpapar pada guncangan global, konflik diplomatik, dan cuaca buruk," kata laporan itu.
Solusi jangka panjang untuk masalah-masalah tersebut sebagian terletak pada penyelesaian kebuntuan atas senjata nuklir dan sanksi, tetapi juga membutuhkan reformasi ekonomi.
Inisiasi reformasi ekonomi domestik akan melepaskan belenggu kapasitas produktif Korea Utara dan memungkinkannya untuk mengekspor produk industri dan jasa yang dapat diperdagangkan, mendapatkan devisa, dan mengimpor biji-bijian dalam jumlah besar dengan basis komersial yang berkelanjutan, kata 38 North.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement