Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan Menteri Ini Sebut Pernyataan Megawati Soal Ibu-ibu Pengajian Blunder, Nasib PDIP Dipertaruhkan

Mantan Menteri Ini Sebut Pernyataan Megawati Soal Ibu-ibu Pengajian Blunder, Nasib PDIP Dipertaruhkan Staff Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga (tengah) bersama President Direktur Yayasan Pertamina Agus Mashud S. Asngari, dan Rektor Universitas Pertamina I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, meninjau booth Indonesia Financial Group (IFG), di Kampus Pertaminan, Jakarta, Selasa (10/01/2023) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi pada Kabinet Persatuan Nasional, A.S Hikam mengatakan pernyataan Megawati soal ibu-ibu pengajian dapat menyebabkan stunting justru akan berpengaruh pada nasib PDIP.

“Kesimpulan saya untuk sementara ya sebagai pengamat politik ya, dengan satu kata saya mengatakan ini adalah blunder, kata dia melansir melansir dari Padasuka TV, Senin (27/02/23).

“Bagi orang-orang apalagi orang muslimat, fatayat atau bahkan NU sendiri itu betul-betul yang namanya pengajian itu adalah ya apa ya sudah menjadi dunia mereka begitu,” tambahnya.

Baca Juga: Kader Unggulan Megawati Hingga Figur Ridwan Kamil dan Khofifah Masuk Radar Capres PPP: Insyaallah...

“Jadi  pengajian itu dianggap sebagai sesuatu yang bertanggung jawab terhadap persoalan itu maka kemudian pemikiran-pemikiran itu bisa bermacam-macam ya,” jelasnya.

“Bisa aja ini dipelintir, ya bayangkan kalau kemudian ada kampanye bahwa PDIP itu anti pengajian, bagaimana coba?,” tanyanya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik. Setelah menyindir emak-emak yang saat ini doyan ke pengajian. 

Hal ini malah kata dia membuat keluarga terbengkalai, terutama pemenuhan gizi keluarga sehingga terjadi stunting pada anak-anak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: