Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Punya Cawapres, Begini Pandangan Demokrat, NasDem, dan PKS Soal Pendamping Anies

Belum Punya Cawapres, Begini Pandangan Demokrat, NasDem, dan PKS Soal Pendamping Anies Anies Baswedan bersama Koalisi Perubahan. | Kredit Foto: Instagram Anies Baswedan.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepakat usung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024, Koalisi Perubahan, yang terdiri atas NasDem, Demokrat, dan PKS masih terkendala kata sepakat dalam penentuan calon wakil presiden (cawapres). Bukan perkara baru, tarik-menarik antara usulan di rapat tim kecil belum kelar, sudah muncul nama lain.

Selama ini, ada dua nama cawapres yang diusulkan dari internal koalisi, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Demokrat dan Ahmad Heryawan (Aher) dari PKS. Namun, NasDem yang sejak awal mengeklaim menyerahkan keputusan soal cawapres kepada Anies, masih kerap menyebut beberapa nama, di antaranya mantan Panglima TNI Andika Perkasa hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Membaca Manuver Koalisi Perubahan: Antara Deklarasi Demokrat dan Putusan Cawapres Anies Baswedan

Kemunculan dua nama di luar usulan tim kecil koalisi ini bikin Demokrat sewot. Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengeluarkan komentar tajam. Dia bahkan sampai menyebut sebagai cara berpikir kampungan.

"Cara berpikirnya cara berpikir ilmiah, jangan kampungan. Jadi, sekali lagi kita menekankan bahwa ada parameternya untuk capai kemenangan, jangan kampungan," ucapnya, dikutip Rabu (1/3/2023).

Mantan Stafsus Presiden di era SBY ini tidak menyebut nama AHY masuk dalam parameter yang dimaksud. Hanya saja, ia khawatir Koalisi Perubahan bakal jadi bahan tertawaan jika pendamping Anies berasal dari calon eksternal koalisi. "Silakan kita ukur bersama siapa yang mampu membawa perubahan dan mampu membawa kemenangan," sambungnya.

Mendengar omongan Andi Arief, NasDem berusaha tak ikut sewot. Ketua DPP Partai NasDem Charles Meikyansah mengaku tak mau berdebat soal diksi kampungan itu. Menurut Charles, partainya hanya ingin cawapres Anies adalah sosok yang bisa menggaransi kemenangan.

"Cawapres ideal adalah yang bisa menggaransi kemenangan, mengunci ceruk pemilih yang tersentuh. Orang kampung atau orang kota bukan menjadi fokus yang perlu diperdebatkan," kata Charles, melansir Rakyat Merdeka.

Ia kembali menegaskan, NasDem sudah berkomitmen menyerahkan sepenuhnya keputusan cawapres ke Anies. "NasDem menyerahkan soal cawapres ke Mas Anies," sambungnya.

PKS juga tidak ikut ngegas. PKS tidak lagi terlihat ngotot mengusung Aher untuk mendampingi Anies. "PKS mendukung Pak Anies sebagai capres tanpa syarat bacawapres," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid.

Baca Juga: Perubahan Bukan Berarti Tak Ada Keberlanjutan, NasDem Kasih Titik Terang Nasib IKN di Tangan Anies Baswedan

Sama seperti NasDem, PKS menyerahkan hak menentukan cawapres kepada Anies. Begitu pun soal kriteria cawapres, PKS juga sami'na wa atha'na ke Anies. Tak ada diksi ilmiah atau kampungan sebagaimana dikemukakan Demokrat.

"Semua kriteria yang disebutkan Pak Anies kami sepakat. Kami percaya bahwa beliau akan mengambil keputusan dengan rasional dan bijaksana. Kita percayakan saja, beri ruang dan waktu buat beliau untuk menentukan pilihan," sambung Kholid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: