Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tokoh NU Bongkar Maksud Megawati Soal Ibu-Ibu Pengajian: Jangan Overdosis Pengajian Sampai Lupa Kewajiban Utama

Tokoh NU Bongkar Maksud Megawati Soal Ibu-Ibu Pengajian: Jangan Overdosis Pengajian Sampai Lupa Kewajiban Utama Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Megawati Soekarnoputri mengenai ibu-ibu yang senang pengajian masih menjadi bola panas yang menuai pro-kontra. Ada yang mengkritik, ada pula yang membela hingga menjelaskan maksud sebenarnya dari pernyataan Megawati itu.

Pengurus cabang istimewa NU Amerika Serikat, Akhmad Sahal, adalah salah satu dari pihak yang mencoba meluruskan maksud di balik pernyataan kontroversial Megawati. Ia menilai, pidato Megawati yang menyinggung pengajian dalam konteks penanganan stunting telah dipelintir dan membuat Ketum PDIP itu di-bully publik. Bahkan, Megawati seakan digambarkan sebagai tokoh yang antipengajian.

Baca Juga: Grace Natalie Diserang Pendukung Anies Soal Isu Agama di Kasus David, PSI: Serangan yang Sudah Direncanakan

"Konteksnya waktu itu kan Bu Megawati bicara mengenai stunting, terus dipelintir, di-bully, seakan-akan Bu Mega antipengajian," pungkas Akhmad Sahal dalam YouTube MindTV Indonesia, disimak pada Rabu, 1 Maret 2023.

Padahal, ungkap Akhmad, maksud dari Megawati adalah mengimbau ibu-ibu tidak terlalu banyak mengikuti pengajian. Sebab, hal yang paling utama bagi seorang ibu adalah manajemen waktu sehingga kehidupan keluarga tidak terbengkalai. Tak hanya itu, Megawati juga diklaim bukan antipengajian. Pernyataan tersebut juga disebut merupakan kritik internal Megawati sebagai anak dari Soekarno yang juga merupakan aktivis Muhammadiyah

Baca Juga: Singgung Megawati soal Ibu-Ibu Pengajian, Majelis Tabligh Muhammadiyah: Tolong Sampaikan Narasi yang Membangun Aura Positif

"Implisit saya menangkap bahwa yang dilakukan Bu Mega itu bukan antipengajian, tetapi kritik internal dari dalam tentang pengajian yang overdosis gitu kira-kira yang sampai melupakan kewajiban utama," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: