Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjara 'Mustahil Melarikan Diri' Bakal Jadi Rumah Bagi Para Gangster El Salvador!

Penjara 'Mustahil Melarikan Diri' Bakal Jadi Rumah Bagi Para Gangster El Salvador! Kredit Foto: Reuters/Sekretariat Kantor Kepresidenan El Salvador
Warta Ekonomi, San Salvador -

Sedikitnya 2.000 narapidana pertama telah dipindahkan ke penjara besar yang didirikan oleh pihak berwenang di El Salvador di tengah tindakan keras terhadap geng jalanan yang kejam, kata Presiden negara Amerika Tengah itu, Nayib Bukele.

Foto dan video yang dibuat di Center for the Confinement of Terrorism (CECOT) pada Jumat menunjukkan banyak pria bertato yang ditelanjangi hingga celana dalam mereka, tiba di fasilitas tersebut di bawah pengawasan penjaga bersenjata lengkap dengan perlengkapan anti huru hara.

Baca Juga: Menyelisik Gerakan Pemuda yang Terinspirasi Anime Jepang Terkait Gelombang Kekerasan di Rusia

Para narapidana difilmkan berjongkok dengan tangan di belakang kepala sebelum ditempatkan di lantai bersebelahan dan dirantai.

Presiden Bukele mengatakan di Twitter bahwa orang-orang itu adalah "anggota geng" dan bahwa CECOT akan "menjadi rumah baru mereka, tempat mereka akan tinggal selama beberapa dekade, bercampur aduk, tidak dapat lagi merugikan penduduk."

Apa yang disebut 'penjara besar', yang terletak 74 kilometer (46 mil) tenggara ibu kota San Salvador, memiliki kapasitas untuk menampung 40.0000 narapidana, menurut pihak berwenang. Dikatakan sebagai penjara terbesar di Amerika. 

Fasilitas yang terdiri dari delapan bangunan ini dilaporkan dijaga oleh 600 tentara dan 250 petugas polisi dan dilengkapi dengan peralatan paling modern. Bukele mengklaim sebelumnya bahwa "tidak mungkin" untuk melarikan diri dari CECOT.

El Salvador, negara berpenduduk sekitar 6,5 juta di Samudra Pasifik, memberlakukan keadaan darurat pada Maret 2022 di tengah lonjakan besar kekerasan geng.

Sekitar 64.000 orang telah ditangkap di negara itu sejak saat itu karena dicurigai terlibat dalam kejahatan terorganisir. Mayoritas dari mereka saat ini sedang menunggu persidangan di tahanan.

Aktivis hak asasi manusia telah menyatakan keprihatinan bahwa tindakan keras itu dilakukan dengan melanggar konstitusi dan melihat banyak tersangka ditahan tanpa surat perintah.

Bukele, yang menggambarkan penjahat negara itu sebagai "teroris," telah mempertimbangkan hukuman penjara hingga 30 tahun karena menjadi anggota geng jalanan. Menurut kepala negara, tindakan keras tersebut telah menyebabkan penurunan kejahatan yang signifikan di El Salvador dalam beberapa bulan terakhir, dengan jumlah pembunuhan berkurang hingga hampir nol.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: