Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Terima Petinggi PSI Singgung Agama ke Kasus David, Warganet: Lu Doang yang Bawa-bawa Agama! Jangan Sampai...

Tak Terima Petinggi PSI Singgung Agama ke Kasus David, Warganet: Lu Doang yang Bawa-bawa Agama! Jangan Sampai... Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) DKI Jakarta, Grace Natalie, memantik respons pedas warganet. Pasalnya, perempuan yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina PSI ini mengunggah pernyataan yang meminta media dan netizen tidak mengekspose agama David.

Sebagaimana diketahui, David merupakan korban penganiayaan Mario Dandy Satrio, anak mantan pejabat Ditjen Pajak. Hingga saat ini, kasus kekerasan ini masih menjadi atensi besar publik.

Baca Juga: Hajar David Bertubi-tubi, Modus Operandinya Mario Dandy Kini Disoroti: Ngancemnya Pakai Brimob!

Dalam unggahannya, Grace Natalie meminta agar kasus ini dipandang seobjektif mungkin sebagai kasus kriminal di mana pelaku harus dihukum seberat-beratnya.

"Apapun agama David, dia adalah korban yang harus dibela. Tidak penting di-expose apa agama David, apa agama pelaku, dll. Apa yang menimpa David adalah tindakan kriminal yang harus dihukum seberat2nya!" bunyi cuitan Grace, yang diunggah belum lama ini.

Unggahan itulah yang mendapat balasan dari warganet. "Ternyata lu sendiri yg memainkan politik identitas, dari kemaren gak ada yg bawa2 masalah agama, cuman lu doang yg bawa2 agama, dasar anak kutil..," balas warganet di kolom komentar.

"Here we go ! Kmrin ditarik masalah gender. Hari ini ditarik masalah agama. Orang2 ini pada kenapa ya? Dri kmrin sepanjang baca opini gk ada yg permasalahkan agamanya korban maupun pelaku. Lalu tiba2 BOOM ! Jadi masalah agama. Iya uda tau mau 2024 tapi gk bgini juga caranya," tulis akun lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: