Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNP Paribas: ESG-Related Index Terbukti Lebih Resilien Hadapi Berbagai Sentimen

BNP Paribas: ESG-Related Index Terbukti Lebih Resilien Hadapi Berbagai Sentimen Logo BNP Paribas terlihat di sebuah cabang di Paris, Prancis, 4 Februari 2020. | Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Jakarta -

ESG (Environmental, Social, and Governance) merupakan terminologi yang banyak digunakan oleh investor dan kreditur untuk menilai risiko finansial, keberlanjutan jangka panjang, dan pencapaian suatu tujuan yang dinilai dari aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Pendekatan ini sedang menjadi fokus utama banyak perusahaan karena dianggap mampu mengangkat nilai perusahaan di mata investor.

Direktur dan Head of Marketing and Product Development PT BNP Paribas Asset Management, Maya Kamdani, menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2021, jumlah ESG-related index secara global mengalami peningkatan sebesar 43,5%. Selain itu, pada tahun 2022, trennya semakin menggema sebab ada kenaikan persentase menjadi 55% atau lebih dari 50.000 index globally di seluruh kelas aset.

Baca Juga: Tren Lampu LED di Indonesia Menarik Investor untuk Berinvestasi

“Tanpa diduga-duga, selama pandemi berlangsung bahkan ketika sedang puncak-puncaknya, kinerja ESG-related index justru menunjukkan kinerja kumulatif yang gemilang. Tingkat volatilitasnya lebih rendah, sedangkan tingkat resistensinya lebih tinggi dari index yang lain,” ungkap Maya dalam lokakarya jurnalis BNP Paribas di Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.

Secara garis besar, Maya menyebut ada tiga karakteristik utama dari investasi berbasis ESG. Karakteristik pertama adalah mengintegrasikan aspek ESG ke dalam seluruh rangkaian proses pengambilan keputusan investasi. Perusahaan hendaknya tidak hanya mempertimbangkan pendapat shareholder, tetapi juga supplier, karyawan, masyarakat, bahkan media mengingat kebijakan tersebut bisa jadi melibatkan hajat hidup orang banyak.

Baca Juga: Dukung ESG dan Net Zero Emission, SCG Indonesia Produksi Semen Ramah Lingkungan

“Karakteristik yang kedua adalah mempunyai pengukuran atas tiga faktor yang jelas dalam proses investasi yang berkaitan dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Beberapa isu yang bisa dipertimbangkan di antaranya perubahan iklim dan produk serta solusi hijau untuk faktor lingkungan, kesehatan dan keselamatan pekerja serta keberagaman untuk faktor sosial, juga etika bisnis dan kepatuhan terhadap hukum untuk tata kelola perusahaan,” tambahnya.

Baca Juga: Implementasi Prinsip Keberlanjutan Semakin Kuat, MCSI ESG Rating BRI Naik dari BBB Menjadi A

Karakteristik yang ketiga adalah adanya transparansi kepada pihak investor. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan sekaligus menginformasikan kepada investor mengenai aliran dana investasi yang boleh jadi digunakan untuk keperluan penyelamatan lingkungan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: