Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerjasama dengan UEA, Indonesia Adopsi Teknologi untuk Produksi Drone Tempur

Kerjasama dengan UEA, Indonesia Adopsi Teknologi untuk Produksi Drone Tempur Kredit Foto: Republikorp
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan industri pertahanan dari Indonesia Republikorp resmi bekerjasama dengan perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab, Milkor, untuk pengembangan dan produksi bersama drone tempur Unmanned Combatant Aerial Vehicle (UCAV) 380. Rencananya, teknologi ini akan diadopsi di Indonesia dan siap diproduksi dalam waktu 12 bulan ke depan.

Menurut pendiri Republikorp Indonesia Norman Joesoef, pihaknya sangat antusias membawa teknologi strategis tersebut ke tanah air untuk menyasar pasar dalam negeri dan Asia Tenggara. Apalagi, tambahnya, sebagai pemain di industri pertahanan, memproduksi peralatan tempur seperti UCAV Kombatan merupakan salah satu bagian dari strategi nasional untuk pertahanan negara.

Baca Juga: Terra Drone Indonesia Umumkan Resmi Jadi Reseller Produk DJI

“Kerjasama ini tentunya akan memperluas kapabilitas industri pertahanan Indonesia di bidang drone tempur, sekaligus meningkatkan daya saing kita di bidang militer. Ke depannya industri pertahanan nasional dapat turut berkontribusi lebih besar dari pertumbuhan ekonomi kita,” ungkapnya saat ditemui di sela acara pameran pertahanan International Defence Expo (IDEX) 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Rabu (22/2).

UCAV 380 adalah varian drone tempur Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang dapat terbang lebih dari 36 jam, dengan jarak jangkau 2000km, dan dengan wingspan 19m. Keunggulannya antara lain untuk aksi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian serta membawa persenjataan seperti rudal presisi udara ke darat.

“Berbeda dengan pesawat pengintai tak berawak, UCAV digunaakan untuk serangan drone dan intelijen medan perang. Teknologi ini kita kembangkan bersama dengan Milkor agar Indonesia mampu memproduksi secara mandiri”

Baca Juga: Pengembangan Drone Digenjot, Pakar Bilang Taiwan Belajar dari Ukraina karena...

Pameran pertahanan International Defence Expo (IDEX) 2023 diikuti oleh 60 negara dan lebih dari 1500 exhibitor. Pameran yang berlangsung sejak tanggal 20 hingga 24 Februari 2023 merupakan pameran pertahanan terbesar di Timur Tengah yang diselenggarakan setiap dua tahun. Pameran ini bertujuan untuk menampilkan inovasi dan teknologi terbarukan, termasuk teknologi canggih terkini yang telah dikembangkan oleh industri pertahanan di seluruh dunia. IDEX 2023 menawarkan kesempatan bagi para pesertanya untuk membangun kemitraan strategis berskala internasional di bidang industri dan pertahanan militer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: