Tahan Tangis Ratapi Kasus RAT Cederai Kemenkeu, Sri Mulyani: Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga!
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dirinya memahami reaksi masyarakat yang melayangkan ungkapan ketidakpercayaan terhadap Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pascakasus harta tak wajar Rafael Alun Trisambodo mencuat ke permukaan.
"Saya tahu dalam situasi seperti ini seluruh Kementerian Keuangan akan dianggap bersalah sampai kita membuktikan kita benar. Itulah yang dinamakannya bila setitik rusak susu sebelanga," ujarnya, dalam sebuah wawancara eksklusif di televisi, dikutip Jumat (3/3/2023).
Baca Juga: KPK Dituding Jadi Jubir Rafael Alun, Konferensi Pers Seperti Mendongengkan Cerita Fiksi
Sri Mulyani menjelaskan, artinya, akibat satu kasus yang dilakukan oleh Rafael, seluruh institusi kini kena imbas dianggap sama-sama memiliki gaya hidup mewah dan harta tak wajar sampai benar-benar bisa dibuktikan.
"Sehingga, saya hadir dan pengumuman (lewat konferensi pers tindak lanjut kasus Rafael) itu adalah sebagai sebuah langkah yang terpanggil secara moral, tetapi juga pada saat yang sama merasakan sesuatu urgensi saya harus menyelamatkan Kemenkeu dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP)," tuturnya.
Ia lalu menambahkan, selain berdiri di garda terdepan menyelamatkan nama Kemenkeu, dirinya juga harus sekaligus bisa menunjukkan keberpihakan terhadap persepsi masyarakat yang sudah menghakimi jajarannya.
Sri Mulyani lalu bercerita, saat kabar terkait insiden tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy, putra dari anak buahnya di DJP, dirinya sudah menyangka reaksi publik akan sangat ganas.
"Terhadap kejadian itu, meski saya di Indonesia dengan jadwal yang penuh dan banyak sekali, saya memutuskan untuk melakukan rapat, harus ada konferensi pers, karena statement saya di media sosial tidak memadai," ujarnya.
Dalam konferensi pers pertama kali yang digelar untuk menindaklanjuti kasus Rafael, Sri Mulyani menunjukkan kesungguhan Kemenkeu dalam berpihak kepada masyarakat, dengan memutuskan untuk mencopot jabatan Rafael sebagai pejabat Eselon III di DJP, Kemenkeu.
"Ini menunjukkan bahwa kemenkeu itu bukan tembok. Jadi saya muncul dan saya putuskan untuk melakukan (pengumuman atas tindak lanjut kasus) sendiri, (didampingi) Sekjen, Dirjen Pajak, dan Inspektur Jenderal," ucapnya.
Menurut Sri Mulyani, berdasarkan moralitas, keputusannya mencopot jabatan seorang pejabat di bawah pimpinannya itu adalah sebagai bentuk penegasan bahwa Kemenkeu berpihak kepada masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement