Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Djarot Nggak Percaya Anies Teruskan IKN, Hasto PDIP Maklum: Lihat Objektif, Adakah Program Jokowi Ahok yang Dilanjutkan?

Djarot Nggak Percaya Anies Teruskan IKN, Hasto PDIP Maklum: Lihat Objektif, Adakah Program Jokowi Ahok yang Dilanjutkan? Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meragukan kelanjutan proyek Ibu Kota Negara (IKN) jika Anies Baswedan terpilih menjadi presiden. Pernyataan ini ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto.

Ia memaklumi pemikiran rekan separtainya itu. Pasalnya, menurut Hasto, Anies memang tidak pernah melanjutkan program pendahulunya. Hal ini terlihat saat ia masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Butuh Dana Rp62 Triliun, Kementerian PUPR Ajak Investor Jepang untuk Investasi di IKN

Hasto mengungkit kebijakan Anies terlihat tidak melanjutkan program pendahulu, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Lihat objektif saja. Apakah program Pak Jokowi, Pak Ahok itu dilanjutkan dengan baik oleh Pak Anies, kan, rakyat bisa menilai," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Kamis (2/3).

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu menyebut program Jokowi dan Ahok ketika menjabat gubernur DKI baru berjalan setelah Anies lengser dan digantikan Heru Budi Hartono.

"Begitu Pak Heru memimpin, baru dilakukan sodetan untuk mencegah banjir dengan melakukan koneksitas Sungai Ciliwung, ini, kan, tidak dilakukan (semasa Anies, red)," ujar pria kelahiran Yogyakarta itu.

Hasto ke depan mengajak publik untuk cerdas memilih calon pemimpin agar ada kesinambungan dalam setiap program yang sudah dibuat.

Djarot berkaca dari langkah Anies semasa memimpin DKI Jakarta yang tidak banyak melanjutkan kerja Jokowi dan Ahok.

Baca Juga: Hasto Tegaskan Capres PDIP Tidak Hanya Ditentukan oleh Survei: Banyak Pertimbangannya!

Terlebih lagi, kata dia, Anies menjadi bakal Capres 2024 dari Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKS, dan Demokrat.

"Saya tidak percaya kalau dia mau melanjutkan. Apalagi koalisinya kan Koalisi Perubahan,” ujar Djarot kepada awak media, Minggu (26/2/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: