Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diaspora Indonesia di Jepang, Kunci Pasarkan Produk Halal Indonesia

Diaspora Indonesia di Jepang, Kunci Pasarkan Produk Halal Indonesia Kredit Foto: Humas Wapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Diaspora Indonesia diharapkan dapat berperan dalam memasarkan produk halal Indonesia. Pasalnya, pemerintah tengah berusaha untuk mewujudkan Indonesia menjadi pusat halal dunia.

Hal ini dikatakan Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin, ketika melakukan pertemuan secara hybrid dengan Diaspora Indonesia Pelaku Bisnis Produk Halal di Jepang, di Ruang Shikinoma, Hotel The Mitsui, Kyoto, Jepang kemarin.

Baca Juga: Wapres Tegaskan Diaspora Miliki Peran Penting dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

"Kita sekarang baru menjadi konsumen halal terbesar dunia. Kita ingin jadi produsen halal terbesar didunia. Ini akan sangat terkait dengan adanya diaspora dan pengusaha di luar negeri. Ini akan jadi penting perannya, selain produksi dan miliki standar global, tetapi juga tentu pemasaran yang jadi kunci keberhasilan," kata Wapres dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).

Menurut Wapres, pemasaran produk halal Indonesia perlu dipasarkan di Jepang karena negara tersebut memiliki perhatian besar terkait wisata ramah muslim, meskipun penduduk muslim tergolong minoritas di sini. Dalam hal ini, Pemerintah Jepang terdorong untuk memajukan industri halal, salah satunya dilatarbelakangi meningkatnya minat wisatawan muslim global yang berkunjung ke Jepang.

"Karena mereka dikunjungi negara-negara muslim dari Indonesia, Timur Tengah, timteng. Apalagi menjelang expo 2025 yang sebentar lagi sudah harus mereka siapkan," tambahnya.

Wapres menyadari, kunci memudahkan pemasaran produk-produk halal Indonesia di Jepang adalah dengan sertifikasi halal. Dia menjelaskan, ketika menjadi Ketua Komisi Fatwa Jepang Majelis Ulama Indonesia (MUI), Wapres bersama Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI pernah melakukan kerja sama dengan lembaga sertifikasi halal di Jepang, Japan Halal Association.

Sertifikasi yang dikelurkan lembaga ini sudah diakui MUI walaupun masih ada perusahaan-perusahaan di Jepang yang langsung meminta sertifikasi halal MUI. "Memang kepercayaan terhadap sertifikat MUI jauh lebih tinggi dibanding yang dikeluarkan lembaga di negara yang bukan mayoritas muslim," ungkapnya.

Pemerintah memiliki komitmen penuh dalam menjadikan Indonesia Pusat Halal Dunia. Diaspora Indonesia di Jepang diharapkan turut mendukung percepatan cita-cita tersebut. "Kita pun saat ini tengah berupaya mewujudkan Indonesia menjadi produsen halal terkemuka di dunia. Pemerintah terus menjalin sinergi dengan semua pemangku kepentingan di dalam maupun luar negeri untuk mendorong percepatannya," ungkapnya Wapres.

Wapres meyakini, selain peran Diaspora Indonesia, dukungan Pemerintah Jepang juga sangat diperlukan dalam memasarkan produk halal Indonesia di Jepang. "Dari waktu saya ketemu dengan PM [Perdana Menteri Fumio Kishida] beberapa bulan lalu saya juga sampaikan tentang produk halal. Beliau sambut baik dan perintahkan menteri terkait untuk tindaklanjuti," ungkapnya.

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Jepang mengatakan, Jepang menjadi negara yang berpotensi untuk menjadi market pasar produk halal Indonesia. Data statistik 2022 penduduk Jepang berjumlah 300 ribu dan 20 persen orang Indonesia. "Persepsi publik Jepang terhadap makanan halal juga posoitif karena kata halal diasosiasikan dengan sehat," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: