Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investigasi Reuters Bikin Indonesia Perketat Impor Sepatu Bekas yang Harusnya untuk Donasi

Investigasi Reuters Bikin Indonesia Perketat Impor Sepatu Bekas yang Harusnya untuk Donasi Kredit Foto: Reuters/Yuddy Cahya Budiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia akan memperketat pemeriksaan bea cukai di pelabuhan-pelabuhan kecil untuk menindak impor ilegal sepatu bekas, demikian disampaikan oleh Kementerian Perindustrian pada Senin (6/3/2023).

Hal itu menanggapi laporan investigasi Reuters yang menemukan bahwa sepatu-sepatu yang disumbangkan untuk skema daur ulang di Singapura dikirim ke Indonesia.

Baca Juga: Impor Sepatu Ilegal Rugikan Industri Dalam Negeri

Investigasi Reuters selama enam bulan yang diterbitkan pada 25 Februari menemukan bahwa sepuluh pasang sepatu yang disumbangkan oleh kantor berita tersebut kepada skema daur ulang yang dijalankan oleh raksasa petrokimia AS Dow dan pemerintah Singapura diekspor untuk dijual kembali di Indonesia.

Wartawan Reuters, dengan menggunakan pelacak lokasi yang tersembunyi di dalam sol sepatu, menemukan sepatu yang disumbangkan di Singapura di pasar barang bekas di ibu kota Indonesia, Jakarta, dan di Batam, sebuah pulau yang berjarak 12 mil (19 km) di sebelah selatan Singapura.

Pada tahun 2015, Indonesia melarang impor pakaian dan alas kaki bekas karena kekhawatiran akan kebersihan, serta untuk melindungi industri tekstil lokal.

Dalam sebuah pernyataan berjudul "membongkar skandal impor ilegal sepatu bekas", Kementerian Perindustrian Indonesia mengatakan bahwa sebagai akibat dari berita Reuters, mereka akan meningkatkan pemeriksaan di pelabuhan-pelabuhan untuk mencegat pengiriman sepatu bekas ilegal.

"Kejadian ini menunjukkan bahwa impor ilegal sepatu bekas dilakukan secara terorganisir dan menyalahgunakan proyek-proyek sosial," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.

"Praktik impor ilegal sepatu bekas harus dihentikan karena berdampak buruk bagi industri alas kaki dalam negeri," tambah Agus.

Kementerian juga mengusulkan insentif-insentif baru untuk para produsen alas kaki lokal yang mengimpor bahan baku untuk bisnis mereka, dan memberlakukan peraturan-peraturan yang lebih ketat untuk para pelaku usaha yang mengimpor tekstil, kata pernyataan itu.

Pada Juli 2021, Dow and Sport Singapore, sebuah lembaga pemerintah, meluncurkan program untuk menggiling sepatu lama dengan sol karet menjadi butiran yang akan digunakan untuk membuat lintasan joging dan taman bermain baru. Masyarakat menyumbangkan puluhan ribu sepatu untuk program ini.

Pada 27 Februari, dua hari setelah berita Reuters diterbitkan, Dow and Sport Singapore mengeluarkan pernyataan yang meminta maaf kepada publik atas "kekeliruan" dalam rantai pasokan yang menyebabkan beberapa sepatu yang dimaksudkan untuk didaur ulang dikirim ke Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: