Elon Musk Pangkas Harga Tesla Gila-Gilaan, Mobil Listrik China Kebanggaan Warren Buffett Jadi Kena Dampak Rugi Besar!
BYD yang didukung Warren Buffett dilaporkan telah mengalami kerugian senilai USD18 miliar (Rp278 triliun) selama sebulan terakhir karena saingan mobil listriknya, Tesla terus maju dengan perang harga.
Saham pembuat mobil China yang terdaftar di AS ini telah turun 14% sejak 1 Februari, diperdagangkan di bawah USD58 pada penutupan hari Jumat. Sebagai perbandingan, ETF iShares Self-Driving EV & Tech milik BlackRock, yang melacak perusahaan terdaftar di sektor ini, telah turun 5% dibandingkan periode yang sama.
Melansir Market Insider di Jakarta, Rabu (8/3/23) kejatuhan BYD telah menyeret total kapitalisasi pasar AS turun menjadi USD104 miliar (Rp1.607 triliun) hanya dalam waktu sebulan, menurut data dari Bloomberg dan CompaniesMarketCap.
Baca Juga: Bukan Kaleng-Kaleng, Warren Buffett Punya Rp188 Triliun Saham di Perusahaan Minyak Ini!
Sementara itu, saham saingan utama Tesla telah naik 9% sejak 1 Februari, menambah reli yang didorong oleh keyakinan investor yang tumbuh bahwa penurunan suku bunga akan datang dan laporan pendapatan kuartal keempat yang kuat yang mengalahkan perkiraan Wall Street.
Pembuat mobil yang dikelola Elon Musk telah memangkas harga di China dalam upaya untuk menghidupkan kembali permintaan yang goyah dan meningkatkan pendapatannya di pasar utama EV, sebuah langkah yang digambarkan sebagai kesuksesan besar oleh analis Wedbush Dan Ives. Tetapi Tesla sejak itu membalikkan pemotongan harga mobil Model Y dan Model 3 utamanya.
Di AS, Tesla memangkas harga dua model termahalnya pada akhir pekan, menurut situs webnya. Langkah yang telah dilakukan lima kali selama tahun 2023 ini menandakan pembuat mobil tersebut akan melanjutkan perang harganya.
Saham BYD yang terdaftar di Hong Kong dan Shenzen, China telah turun sekitar 13% sejak 1 Februari, kerugian serupa dengan yang ada di AS.
Berkshire Hathaway menghabiskan USD232 juta (Rp3,5 triliun) untuk membeli 225 juta saham di BYD pada tahun 2008, dengan harga sekitar USD1 per saham.
Harga saham BYD telah meroket hampir 60 kali lipat sejak saat itu, bahkan setelah kerugian baru-baru ini, Berkshire masih menghasilkan sekitar USD13 miliar (Rp200 triliun) atau keuntungan 5.500% dari investasi awalnya.
"Saya tidak pernah membantu melakukan apa pun di Berkshire yang sebaik BYD," kata tangan kanan Buffett Charlie Munger selama pertemuan tahunan Daily Journal bulan lalu.
"Itu tingkat pengembalian yang cukup bagus," tambahnya, mengacu pada keuntungan 55 kali lipat perdagangan saham konglomerat itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Advertisement