Bos CIA Percaya Memenangkan Perlombaan Teknologi dengan China Bisa Pengaruhi Masa Depan Intelijen
Direktur Pusat Badan Intelijen (CIA) Amerika Serikat (AS) Williams Burns mengatakan, masa depan lembaga itu bergantung pada perlombaan teknologi AS dengan Cina. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan Senat.
Pernyataan Burns disampaikan usai Komunitas Intelijen AS merilis Asesmen Ancaman Tahunan, yang menyatakan Cina negara paling mengancam bagi AS.
Baca Juga: Enggak Ada Lawan! Xi Jinping Sah Jabat Presiden China 3 Periode
Laporan tersebut merujuk pada taktik siber Cina mengawasi warga Amerika, keberhasilannya mencuri kekayaan intelektual, dan kemampuannya mendapatkan teknologi asing.
"Saya kira revolusi teknologi bukan hanya arena persaingan dengan Republik Rakyat Cina, tapi juga menentukan masa depan kami sebagai dinas intelijen," kata Burns, Rabu (8/3/2023).
Direktur CIA itu berbicara dalam sidang Kongres yang dinamakan Ancaman di Seluruh Dunia. Pertemuan itu juga dihadiri kepala komunitas intelijen AS lainnya yakni Direktur Badan Keamanan Nasional Jenderal Paul Nakasone, Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, Direktur Badan Intelijen Pertahanan Letnan Jenderal Scott Berrier dan Direktur Biro Investigasi Federal Christopher Wray.
Para direktur dinas intelijen itu mengatakan Beijing menimbulkan berbagai ancaman pada kepentingan AS, termasuk menggunakan peretas.
Dalam laporannya, Komunitas Intelijenas mengatakan, Beijing khawatir akan terjadinya konflik besar dengan AS.
"Hampir dapat dipastikan mereka akan mempertimbangkan menggelar operasi siber agresif terhadap infrastruktur vital di AS dan aset militernya di seluruh dunia."
"Serangan semacam itu akan dirancang untuk mencegah aksi militer AS dengan menghambat pengambilan keputusan AS, memicu kepanikan di masyarakat dan mengintervensi pengerahan pasukan AS," kata komunitas intelijen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement