Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

‘Pembantu’ Presiden Jokowi yang Sempat Bilang OTT Tak Perlu, Diungkap Panda Nababan Tutupi Sejumlah Kasus Korupsi

‘Pembantu’ Presiden Jokowi yang Sempat Bilang OTT Tak Perlu, Diungkap Panda Nababan Tutupi Sejumlah Kasus Korupsi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi senior Panda Nababan mengungkap sosok menteri yang menutupi sejumlah kasus korupsi, ia menyebut menteri ini tak suka jika banyak Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

“Itu orang, malah ada pembantunya mengatakan ‘Janganlah keseringan OTT’. Jadi aku sendiri punya pengalaman, tanpa aku menyebut siapa, pembantu terdekatnya presiden lah,” katanya dalam Podcast Total Politik (14/3/23).

“Saya kasih tahu ke dia, beritahukan kepada Presiden Jokowi ada menteri yang saya tahu tinggal kita jebak, kita kasih KPK, dia tinggal menerima uang ini di momen yang tepat,” tambahnya. 

Baca Juga: Panda Nababan Sudah Tau Siapa Capres PDIP, Tapi Masih Takut Mengungkapkannya: Aku Lihat Muka Mega Kesal!

“Orang yang berurusan dengan Menteri ini cerita ke saya, sudah diatur tepatnya di mana mau menyerahkan (uang) doang,” ungkapnya.

“Tahu pembantu Presiden itu ngomong ke saya? ‘Udahlah bang itu kan setoran dia buat ketua partainya, paling juga 10-20 miliar aja’ kata si pembantu dekatnya Jokowi ini,” jelasnya. 

Melihat ‘pembantu’ dekat Presiden Jokowi mengatakan ini, Panda merasa tak heran kalau korupsi meraja lela. 

Baca Juga: Rumah Dito Mahendra Digeledah Malam-malam Terkait Kasus Pencucian Uang Eks Sekretaris MA, KPK Bawa Pulang 2 Koper

“Lihat ini pembantu dekatnya Jokowi saja punya sikap seperti itu, jadi saya aku nggak heran lihat bagaimana kemudian maraknya korupsi ini, karena memang tidak ada keteladanan, tidak ada campaign semangat memberantas,” ungkapnya.

Penjelasan Panda ini jika ditelusuri, mengerucut pada satu nama yaitu  Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelumnya, Luhut sempat menyatakan pandangannya soal cara kerja KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Menurut Luhut, cara itu tidak bagus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: