Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditantang Elite PDIP Sebutkan 10 Pencapaian di Masa Pemerintahan Presiden SBY, Demokrat Jawab: PDIP Jangan Sekali-kali melupakan Sejarah!

Ditantang Elite PDIP Sebutkan 10 Pencapaian di Masa Pemerintahan Presiden SBY, Demokrat Jawab: PDIP Jangan Sekali-kali melupakan Sejarah! Kredit Foto: Demokrat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PDI-P Tangsel diingatkan untuk jangan sekali-sekali melupakan sejarah (Jasmerah) sebagaimana yang diajarkan Soekarno atau Bung Karno. Ajaran Bung Karno yang lain yaitu, menghargai jasa-jasa para pendahulu juga sebaiknya juga tidak dilupakan.

Ini disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Tangerang Selatan, Julham Firdaus menanggapi permintaan Ketua DPC PDIP Tangsel sekaligus Ketum Repdem Wanto Sugito yang meminta Partai Demokrat menyebutkan 10 pencapaian pemerintahan Presiden SBY (2004-2014).

"Yang pertama, misalnya, selama 10 tahun masa pemerintahan Presiden SBY, gaji ASN dan TNI-Polri sembilan kali naik secara signifikan. Sejak 2015, sudah berapa kali gaji ASN dan TNI-Polri naik?", kata Julham retoris.

Baca Juga: Heboh Pernyataan Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun, PDIP Sentil Mahfud MD: Negara Ini Bukan Lelucon

"Lalu pemerintahan Presiden SBY juga menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan dan mengangkat 1,1 juta tenaga honorer termasuk Guru sebagai PNS, serta mengentaskan 8,6 juta orang dari kemiskinan," lanjut Julham.

"Ini tidak lepas dari perekonomian nasional yang tumbuh stabil rata-rata 6% selama 10 tahun, sehingga pendapatan perkapita rakyat Indonesia naik 350%, membuat jumlah kelas menengah naik dari 37% sebelumnya menjadi 56% dan jumlah UMKM naik menjadi 16,8 juta unit," kata Julham lagi.

"Sebagai bentuk komitmen mencerdaskan bangsa, anggaran pendidikan naik 478%," urai Julham lagi, "Anggaran alat-alat utama sistem pertahanan (alutsista) naik 4 kali lipat, termasuk kesejahteraan TNI- Polri," papar Julham.

"Jangan lupa masih ada 545 proyek infrastruktur, termasuk jalan raya non-tol, pelabuhan, bandara dll senilai hampir 1300T," kata Julham lagi.

"Ini semua dilakukan sambil menurunkan rasio utang luar negeri sampai 55%  termasuk melunasi utang IMF lebih cepat dari waktunya," tegas Julham.

Baca Juga: Siap-siap! PDIP Mulai Buka Pintu Koalisi Jelang Pemilu 2024, Cuma Parpol Pendukung Jokowi yang Boleh Gabung

"Sedangkan sekarang utang luar negeri naik lagi menjadi lebih dari Rp. 7.700 triliun, belum termasuk utang-utang BUMN yang mencapai lebih dari Rp.1.640 triliun. Ini saja jumlah utang yang menjadi tanggungan pemerintah mencapai lebih dari Rp. 9.300 triliun, belum termasuk utang-utang sektor publik lainnya," tandas Julham 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: