Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Peduli Aturan Biden, Warren Buffett Tetap Buyback Sahamnya Hingga Rp27 Triliun!

Tak Peduli Aturan Biden, Warren Buffett Tetap Buyback Sahamnya Hingga Rp27 Triliun! Kredit Foto: Johannes Eisele | AFP | Getty Images
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berkshire Hathaway Inc milik Warren Buffett telah meningkatkan langkah pembelian kembali sahamnya dengan buyback lebih dari USD1,8 miliar (Rp27,6 triliun) sahamnya sendiri tahun ini.

Dalam pengajuan proksi pada hari Jumat, Berkshire mengatakan bahwa pada 8 Maret memiliki setara dengan 1.455.698 saham Kelas A yang beredar, turun 4.035 dari akhir tahun dan 2.537 dari 13 Februari, mencerminkan pembelian kembali.

Melansir Reuters di Jakarta, Senin (20/3/23) pembelian kembali Berkshire juga termasuk saham Kelas B, yang biasanya berharga sekitar 1/1500 dari harga saham Kelas A.

Baca Juga: Bukan soal Uang dan Harta, Bill Gates Ungkap Pesan Terbaik yang Ia Dapatkan dari Warren Buffett

Saham Kelas A ditutup pada hari Jumat di USD442.765 (Rp6,8 juta), harga terendahnya untuk tahun ini, sementara saham Kelas B ditutup pada harga USD293,51 (Rp4,5 juta), mendekati harga terendahnya. Pembelian kembali Berkshire mengikuti hampir USD60 miliar (Rp923 triliun) antara tahun 2020 dan 2022.

Mereka menyarankan bahwa Buffett dan wakilnya Charlie Munger, yang menangani keputusan alokasi modal utama, masih memandang saham Berkshire sebagai undervalued, dan membeli kembali sebagai penggunaan kas perusahaan yang bijaksana. Berkshire mengakhiri tahun 2022 dengan kas dan setara senilai USD128,6 miliar (Rp1.978 triliun).

Konglomerat yang berbasis di Omaha, Nebraska memiliki lusinan bisnis termasuk asuransi mobil Geico dan kereta api BNSF, dan saham seperti Apple Inc dan Bank of America Corp. Buffett memiliki 15,6% saham Berkshire.

Dalam surat tahunannya pada tanggal 25 Februari kepada para pemegang saham, Buffett membela pembelian kembali untuk mengkritik Gedung Putih dan beberapa Demokrat yang lebih suka perusahaan menggunakan uang tunai yang tersedia untuk diinvestasikan kembali dalam bisnis mereka.

Pembelian kembali dikenakan pajak cukai 1%, yang diusulkan oleh Presiden Joe Biden menjadi empat kali lipat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: