Bikin Rakyat Tersiksa, Said Didu Minta Petugas Ditjen Pajak dan Bea Cukai yang 'Bermain' dengan Wajib Pajak Harus Dihukum Berat!

Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu menegaskan bahwa para pegawai pajak dan bea cukai yang kedapatan melakukan kongkalikong dengan wajib pajak harus dihukum seberat-beratnya.

Hal ini Said Didu ungkapkan menanggapi heboh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang disebut Mahfud MD punya transaksi mencurigakan sebesar Rp300 Triliun.

“Menurut saya, orang pajak dan bea cukai yang melakukan negosiasi dengan wajib pajak, mereka harus dihukum sebesar-besarnya karena membuat masyarakat tersiksa,” ujar Said Didu saat tampil di kanal Youtube Bambang Widjojanto, dikutip Senin (20/3/23).

Baca Juga: Update Masalah Rp300 Triliun Era Jokowi, Sri Mulyani: Mayoritas Ulah Perusahaan dan Aparat Hukum!

“Punya utang dan bayar utang, subsidi BBM-Pupuk-listrik dihilangkan dan dikurangi, harga naik semua gara-gara mereka,” tambahnya.

Baca Juga: Eks Wakil Menteri Era Jokowi Beri Kesaksian Mengejutkan Soal Kinerja Anies Baswedan Selama Bertugas di DKI Jakarta: Saya Sering...

Bukannya tanpa alasan, menurut Said Didu, transaksi mencurigakan Rp300 Triliun di kemenkeu sangat mungkin lebih besar jumlahnya.

Ia mengaku punya hitung-hitungan sendiri mengenai masalah ini dengan berpacu pada Tax Ratio.

“Dulu pada saat SBY, Tax Ratio pernah lebih dari 14 persen, di kita baru naik tahun lalu 10an persen, sekarang di bawah, anggaplah rata-rata 8 persen di masa Jokowi, artinya ada penurunan tax rasio sebesar 5 persen,” ujar Said Didu.

Baca Juga: Ya Ampun... Sebut Ada Kemungkinan Kebocoran Pendapatan Uang Negara, Said Didu Duga 'Lari' ke Tiga Pihak! Siapa Saja?

Berikutnya Said Didu mengungkit soal pendapatan negara dari pajak yang menurutnya akan ada kaitannya dengan pendapatan yang seharusnya diterima negara.

Sayangnya, lanjutnya, Said Didu mengungkapkan ada uang yang melayang tak masuk ke negara padahal uang tersebut harusnya masuk ke negara. Angkanya pun sangat banyak.

Baca Juga: Prabowo Ngaku Bangga Jadi Anak Buah Jokowi, Kalimat 'Timbul dan Tenggelam Bersama Rakyat' Diungkit: Dia Harus Paham Perasaan Pendukungnya!

“Saya ambil pendapatan negara tahun lalu dari pajak 2000 Triliun lebih itu pada rasio 10 persen, kalau tax ratio 15 persen berarti harusnya 3.000 triliun. Harusnya negara dapat pajak dan cukai 3.000 triliun, yang masuk ke negara Cuma 2.000 triliun. Artinya ada uang 1.000 triliun melayang-layang yang harusnya masuk ke negara,” jelasnya.