Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat Kinerja Positif, Insurtech Fuse Bukukan Premi Bruto Lebih dari Rp3 Triliun

Catat Kinerja Positif, Insurtech Fuse Bukukan Premi Bruto Lebih dari Rp3 Triliun Kredit Foto: Fuse
Warta Ekonomi, Jakarta -

Insurtech Fuse secara resmi telah mengumumkan kinerja tahun 2022 dengan catatan positif dengan membukukan Gross Written Premium/GWP (pendapatan premi bruto) mencapai lebih dari US$200 juta atau setara dengan lebih dari Rp3 triliun, meningkat 200% YoY dan telah menerbitkan lebih dari 150 juta polis, meningkat 360% YoY.

"Platform teknologi mobile bersertifikasi ISO kami sangat aman dan scalable, yang bisa memproses volume transaksi dan data yang tinggi. Kami menjadi pionir di ranah ekosistem asuransi digital, mengoperasikan sejumlah model bisnis seperti B2A2C, B2C, dan B2B2C secara paralel. Hal tersebut membuat kami tumbuh pesat selama beberapa tahun terakhir sehingga mampu menerbitkan lebih dari 150 juta polis dan membukukan GWP lebih dari Rp3 triliun di tahun 2022," tutur Founder & CEO Fuse Andy Yeung dalam pernyataan pada Selasa (21/3/2023).

Dengan pencapaiannya tersebut, Andy menyampaikan bahwa Fuse bersyukur dapat bekerja sama dengan banyak perusahaan asuransi, terutama partner Titanium, mita bisnis digital, investor, dan partner agen/broker, serta karyawan yang penuh dedikasi dan selalu mengerahkan kemampuan terbaiknya. Dengan visi membuat asuransi menjadi terjangkau bagi semua orang di kawasan Asia Tenggara, selain di Indonesia, Fuse saat ini telah melakukan ekspansi ke Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Baca Juga: Tips Melindungi Diri dari Malware File APK Android ala Palo Alto Networks

Fuse juga telah menjadi perusahaan insurtech pertama di Indonesia yang merintis model bisnis B2B2AC (business-to-agent-to-customer) untuk menjembatani rasa kurang percaya antara perusahaan asuransi dan nasabah. Saat ini, Fuse telah memiliki lebih 100 ribu partner agen/broker yang menggunakan aplikasi Fuse Pro untuk mengajukan penerbitan polis asuransi, mengajukan klaim, mengelola jaringan (downline), serta menarik komisi. Sementara untuk bisnis dengan model B2B2C (business-to-business-to-customer), Fuse telah bekerja sama dengan berbagai kanal digital dan e-commerce seperti Tokopedia, Grab, dan lainnya.

"Kami melihat banyak orang di kawasan Asia Tenggara masih belum terproteksi dan kami harap semakin banyak orang bisa mendapatkan perlindungan asuransi. Kami berkomitmen menggunakan teknologi untuk membantu stakeholder seperti perusahaan asuransi, mitra bisnis digital, partner agen/broker. Tak cuma itu, kami juga secara aktif mengeksplorasi teknologi terbaru untuk automasi pengajuan polis dan klaim asuransi, mulai dari Artificial Intelligence (AI), blockchain, dan analis big data," terang Andy.

Pada 17 Maret lalu, Fuse juga baru saja meresmikan kantor barunya di Jakarta dengan konsep open space. Andy menjelaskan bahwa Fuse menggnakan anggaran yang ada untuk memastikan seluruh karyawannya dilindungi asuransi kesehatan yang emmadai sheingga mereka tidak khawatir selama tiga tahun pandemi melanda. Kini, saat keadaan mulai terkendali, kantor yang strategis dan fleksibel menjadi salah satu hal yang penting.

"Kantor baru kami bertujuan untuk memfasilitasi partner agen/broker kami untuk berkumpul sehingga mereka bisa merekrut dan memberikan pelatihan tentang asuransi ke jaringan (downline) mereka. Investasi ke kantor baru adalah bentuk komitmen kami kepada partner agen/broker," pungkas Andy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: